Ini Tiga Saran Asosiasi DPLK agar Dana Pensiun Tetap Terjaga pada 2026

bisnis.com
13 jam lalu
Cover Berita

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) membeberkan tiga cara yang dapat dilakukan industri dana pensiun supaya kinerjanya tetap terjaga di tahun depan.

Ketua Umum Asosiasi DPLK Tondy Suradiredja menyebut cara-cara ini diharapkan bisa menjaga kinerja investasi dan memperkuat daya tarik produk industri dana pensiun.

Misalnya, para penyelenggara dana pensiun bisa melakukan personalisasi investasi untuk menjaga kinerja investasi mereka. Kemudian, penyelenggara dapat menawarkan pilihan investasi yang lebih beragam.

“Karena tiap peserta memiliki profil risiko yang berbeda. Opsi seperti Life Cycle Fund [dana yang menyesuaikan risiko berdasarkan usia peserta] harus lebih digencarkan,” ungkapnya kepada Bisnis, Kamis (11/12/2025).

googletag.cmd.push(function() { googletag.display("div-gpt-ad-parallax"); });

Sementara itu, untuk memperkuat daya tarik produk dana pensiun, Tondy menyarankan supaya perusahaan bisa melakukan edukasi dan menyediakan produk yang relevan bagi masyarakat.

“Edukasi perlu menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh kalangan muda dan bukan sekedar bahasa aktuaris atau legal. Tidak sekedar menjual produk, tetapi menjual 'masa depan yang mapan’,” jelasnya.

Baca Juga

  • Ketergantungan Tinggi ke Pekerja Formal, Pertumbuhan Dana Pensiun Bakal Terbatas
  • ADPI Beberkan Faktor-Faktor Penopang Industri Dana Pensiun pada 2026
  • OJK Terbitkan Aturan Khusus, Korban Banjir Sumatra Dapat Keringanan Kredit hingga Asuransi

Cara terakhir yang dia rekomendasikan untuk penyelenggara dapen adalah mereka harus memperkuat tata kelola dan memastikan manajemen risiko, serta kepatuhan investasi dijalankan dengan ketat.

Adapun, untuk tahun depan Tondy melihat bahwa dari sisi aset kelolaan industri DPLK rata-rata akan tumbuh di kisaran 6%—8% (year on year/YoY). Proyeksinya ini dia cerminkan dalam tren tiga tahun terakhir.

Dia melanjutkan, dari sisi jumlah peserta asosiasinya melihat industri DPLK rata-rata akan tumbuh di kisaran 4%—7% (YoY). Untuk tahun depan, Tondy melihat akan ada potensi peningkatan dari segmen pekerja informal ataupun individu.

“Namun, lonjakan peserta korporasi akan lebih besar dibandingkan dengan segmen pekerja informal atau individu,” tegas dia.

Lebih lanjut, dia menjelaskan asosiasi DPLK melihat bahwa tren minat pemberi kerja terhadap program pensiun akan menguat di 2026. Pasalnya, dari sisi pemberi kerja, minat mereka ini didorong oleh efisiensi dan kepatuhan.

“Mereka menyerahkan urusan pengelolaan dana pensiun atau pesangon kepada DPLK untuk menghindari risiko cashflow di masa depan. Tren ini akan menguat di 2026,” tegasnya.

Adapun dari sisi pekerja, Tondy menyebut minat terhadap program pensiun melalui literasi keuangan digital dan partisipasi aktif (menambah iuran) masih menjadi PR bagi industri.

“Potensi peningkatan partisipasi di 2026 dapat terjadi jika skema insentif pajak lebih menarik atau produk DPLK lebih fleksibel, terutama untuk pekerja informal,” ucapnya.

Lebih jauh, Tondy mengungkapkan akan ada tiga hal yang menjadi tantangan industri dana pensiun di tahun depan. Pertama, literasi mengenai dana pensiun yang masih rendah di masyarakat, jadi masih banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya dana pensiun untuk masa depan mereka.

Kedua, lanjutnya, ketidakpastian ekonomi global selalu berdampak pada hasil investasi, sehingga tantangannya adalah bagaimana menjaga hasil investasi agar nilai dana peserta tidak tergerus. 

Ketiga, daya beli masyarakat juga menjadi tantangan karena partisipasi dana pensiun sangat berkorelasi dengan disposable income,” bebernya.

Oleh karena itu, imbuh dia, kemampuan pekerja untuk menyisihkan iuran secara sukarela akan berkurang jika tekanan inflasi tinggi dan daya beli kelas menengah belum pulih sepenuhnya di 2026.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Bencana Sumatra, Prabowo Janji Pemerintah Akan Bekerja Keras
• 19 jam lalubisnis.com
thumb
Joshua Kandou sumbang medali emas dari kumite karate SEA Games 2025
• 13 jam laluantaranews.com
thumb
LPDB Koperasi Perkuat Kapasitas Koperasi Ormas Islam Lewat Bimtek Program KDKMP
• 14 jam lalukumparan.com
thumb
Harga Emas Naik Sepekan, Pasar Berharap Pemangkasan Suku Bunga Tahun Depan
• 19 jam laluidxchannel.com
thumb
Kritik Keras Perkap 10/2025, Mahfud MD Sebut Tidak Ada Dasar Hukum dan Konstitusionalnya
• 10 jam lalusuara.com
Berhasil disimpan.