Presiden Prabowo Subianto meninjau langsung posko pengungsian korban banjir dan tanah longsor di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara (Sumut). Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan kondisi pengungsi serta menindaklanjuti berbagai kekurangan yang masih ditemukan di lokasi.
Saat berada di posko pengungsian yang bertempat di MAN 1 Langkat, Desa Pekubuan, Tanjungpura, presiden menerima laporan terkait keterbatasan air bersih, air minum, serta kondisi tanggul yang rusak akibat bencana.
Kepala negara menegaskan seluruh kementerian dan lembaga (K/L) terkait telah diturunkan untuk mempercepat penanganan termasuk TNI, Polri, serta Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Sebelum kembali ke Jakarta, kepala negara memastikan bahwa akan selalu mengecek perkembangan percepatan pemulihan pasca bencana di Sumatra, terutama di wilayah yang masih terisolir.
Prabowo pun meminta agar sejumlah jembatan yang sebelumnya terputus di sejumlah kabupaten di Provinsi Aceh untuk segera bisa digunakan agar akses warga segera pulih.
Baca Juga :
MPR Salurkan 15 Ribu Bantuan Kemanusiaan di Tiga Provinsi Sumatra"Ya, saya lihat keadaan terkendali. Saya cek terus di sana sini memang keadaan keadaan alam, keadaan fisik. Ada keterlambatan sedikit tapi saya cek semua ke tempat pengungsi. Kondisi mereka baik, pelayanan kepada mereka baik. Suplai pangan cukup di tempat yang paling terisolasi Takengon," ujar presiden dikutip dari Metro Pagi Primetime, Metro TV, Minggu, 14 Desember 2025.
"Kita kerja keras terus untuk membuka jalan. Bener Meriah juga saya kira sudah jembatan sudah berfungsi ya. Jembatan sudah berfungsi kemarin. Saya kemarin dari Takengon, Bener Meriah, Tamiang yang sudah sudah tembus saya kira dari sini. Jadi saya ucapkan terima kasih kepada semua petugas luar biasa pekerjaan mereka," tambahnya.
Prabowo mengatakan perbaikan listrik akan dikebut. Kendala utama dari listrik yang masih padam adalah kondisi akses jalan dan alam yang belum baik.
"Yang pasti masalah listrik tidak secepat yang kita harapkan karena kondisi-kondisi alam yang masih kita harus atasi. Menara-menara itu sangat berat. Kemudian ada kendala-kendala sebagian masih banjir sehingga kabel-kabel tidak bisa tembus. Mungkin satu minggu mudah-mudahan ya," kata dia.
"Tapi jangan kita terlalu berharap semua bisa sekejap (pulih) ya. Saya sudah katakan berkali-kali saya tidak punya tongkat Nabi Musa. Tapi semua bekerja keras," ucapnya.



