Kepercayaan Investor Menguat, Platform Ini Catat Lonjakan Volume Transaksi Investasi

idxchannel.com
6 jam lalu
Cover Berita

Kepercayaan diri investor Indonesia meningkat signifikan sepanjang 2025, seiring dengan kondisi pasar global yang bergerak menuju ATH di berbagai kelas aset.

Kepercayaan Investor Menguat, Platform Ini Catat Lonjakan Volume Transaksi Investasi. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Kepercayaan diri investor Indonesia meningkat signifikan sepanjang 2025, seiring dengan kondisi pasar global yang bergerak menuju level all-time high (ATH) di berbagai kelas aset.

Platform investasi digital Nanovest mencatatkan pertumbuhan volume transaksi sebesar 95 persen dibanding tahun sebelumnya.

Baca Juga:
Cuan Ala Platform Investasi Digital di Indonesia

Chief Marketing Officer Nanovest Jovita Widjaja menyampaikan, pencapaian tahun ini menunjukkan perubahan positif pada partisipasi investor digital di Indonesia. Menurutnya, saat ini semakin banyak investor yang merasa yakin memanfaatkan peluang di tengah penguatan pasar.

"Lonjakan hampir dua kali lipat pada volume trading menunjukkan bahwa semakin banyak investor Indonesia yang percaya pada potensi pasar global untuk diadopsi di Indonesia," katanya dalam keterangan resmi, Minggu (14/12/2025).

Baca Juga:
RI Peringkat Kedua Negara Tujuan Investasi Digital

Momentum positif dipicu oleh performa luar biasa di sejumlah pasar. Bursa saham Amerika Serikat (AS), khususnya indeks S&P 500 dan Nasdaq, berulang kali mencetak ATH didorong kinerja sektor teknologi seperti Nvidia. Di sisi lain, Bitcoin menyentuh level di atas USD126.000 dan emas mencapai USD4.381 per troy ounce.

Baca Juga:
Menkomdigi: RI Tujuan Investasi Digital di ASEAN

Di Indonesia, IHSG tak kalah gemilang, tembus ATH 8.616 poin (naik 45 persen dari level terendah 5.987 di bulan April 2025). Di balik euforia tersebut, aset digital dan ekosistem kecerdasan buatan (AI) menjadi katalis utama yang mengubah lanskap investasi, menciptakan peluang luar biasa sekaligus tantangan baru bagi pelaku pasar.

Senior Market Analyst Nanovest Bryan Oskar menyebut fenomena ini sebagai konvergensi aset. Dia menilai 2025 bukan sekadar tahun rekor harga, melainkan tahun ketika aset tradisional (emas, saham) dan aset digital (Bitcoin, AI-related equities) berlari beriringan menuju puncak baru.

Baca Juga:
Potensi Indonesia Menjadi Tujuan Investasi Digital

"Hal ini membuktikan bahwa diversifikasi modern tak lagi harus memilih salah satu, melainkan menggabungkan keduanya untuk hasil yang lebih optimal," katanya.

Memasuki 2026, pasar global masih berpeluang melanjutkan tren bullish jika bank sentral dunia terus melonggarkan moneter dan sektor teknologi-AI mempertahankan momentum inovasinya.

Namun, valuasi saham AS khususnya saham AI dengan P/E (Price-to-Earnings ratio) jauh melampaui puncak dot-com 2000, memicu kekhawatiran AI Bubble ditambah dengan bayang-bayang utang nasional Amerika di atas USD38 triliun yang menjadikan emas tetap sebagai safe-haven favorit dengan potensi rekor baru.

Sementara pada akhir 2025, aset kripto Bitcoin yang kini diperdagangkan di harga sekitar USD100.000 setelah terkoreksi dari nilai ATH di angka USD126.000, diprediksi kondisi ini akan masuk dalam fase bear jangka pendek

Minat institusional terus meningkat melalui strategi Digital Asset Treasury (DAT) seiring regulasi aset kripto yang semakin matang di AS dan Eropa serta berpotensi diadopsi negara lain.

(Dhera Arizona)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Saluak dan Selendang Tanda Kasih Warga Agam untuk Kapolda Riau
• 1 jam laludetik.com
thumb
Geger di Perumahan Tambora Lamongan, Pasutri Jadi Korban Dugaan Penganiayaan
• 6 jam lalurealita.co
thumb
Mantan Istri Jeff Bezos Donasi Rp119 Triliun Sepanjang 2025
• 2 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Bos WO Ayu Puspita Tipu Klien untuk Liburan ke Luar Negeri hingga Cicil Rumah
• 21 menit lalubisnis.com
thumb
Timnas Indonesia U22 Sudah Tersingkir, Vietnam Masih Terancam Gagal Raih Medali Emas SEA Games 2025
• 7 jam lalutvonenews.com
Berhasil disimpan.