Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) memastikan, pemerintah tidak sendiri dalam penanganan darurat bencana banjir dan longsor di tiga provinsi, Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar), dan Aceh.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, terdapat kolaborasi pentaheliks yang tergabung di dalam klaster nasional.
Advertisement
"Klaster nasional merupakan wadah multipihak untuk melakukan koordinasi dan mobilisasi sumber daya di sejumlah sektor yang dibutuhkan dalam fase penanggulangan bencana," ujar Abdul seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (14/12/2025).
Abdul menyebut, pada bencana di tiga provinsi, lima klaster nasional telah beroperasi di tengah masyarakat yang terdampak banjir dan longsor.
Dia meyakini, klaster nasional mampu membantu percepatan penanganan darurat karena terdiri dari beberapa lembaga, seperti pemerintah dan organisasi masyarakat yang aktif sesuai dengan keahlian dan sumber daya dimiliki.
"Lima klaster nasional ini aktif dan bekerja di lapangan yaitu klaster pencarian dan pertolongan, klaster logistik, klaster kesehatan, klater pengungsian dan perlindungan, serta klaster pendidikan," ucap Abdul.
Abdul mencontohkan, klaster logistik bekerja untuk memastikan manajemen logistik berjalan baik. Salah satunya, pengaktifan gudang di Pos Gudang Nasional Klaster Logistik di Halim Perdanakusuma, Jakarta yang melibatkan PMI dan Lembaga usaha.
"Sedangkan di Sumatra Utara, klaster ini melibatkan Centre for Diaster Risk Management and Community Development Studies Universitas HKBP untuk mendistribusikan bantuan bagi 200 warga terdampak pada Jumat kemarin 12 Desember 2025," imbuh dia.


/https%3A%2F%2Fcdn-dam.kompas.id%2Fimages%2F2025%2F11%2F12%2F64108e9d3e05bbfef51ba770bf5138c4-20251112YGA05.jpg)
