LAMONGAN (Realita) - Diyan (40), pria asal Kelurahan Tlogoanyar, Kecamatan/ Lamongan keluhkan besarnya bunga Pinjaman Online (Pinjol) yang diajukan lantaran terdesak dengan biaya sekolah anaknya di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Lamongan.
Dirinya mengaku kelimpungan untuk mengembalikan penuh pinjaman itu yang sesuai aplikasi hanya diberikan waktu 10 hari.
Baca juga: Ribuan Orang Kompak Tak Mau Bayar Pinjol
"Ini jalan terakhir yang terpaksa saya lakukan. Karena harus membayar iuran studytour yang sekolah anak saya sebesar Rp. 1,3 juta. Sedangkan batas waktu pembayaran sudah habis, semua teman sekelasnya sudah bayar," ungkap Diyan kepada Realita.co, Minggu (14/12/2025).
"Pada tanggal 3 Desember, saya temukan aplikasi pinjol bernama 'Indosaku' di facebook. Saya diberi limit pinjaman 500 ribu rupiah. Ketika saya coba, pinjaman saya berhasil dan di transfer ke rek mandiri saya sebesar 500 ribu rupiah, dengan pengembalian sebesar 750 ribu dan jangka waktu 10 hari sampai tanggal 13 Desember," jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan menerima puluhan telpon dari nomor yang tidak dikenal untuk menagih pinjaman tersebut.
Baca juga: Transformasi Ekonomi Digital Surabaya: Dari Perang Melawan Pinjol hingga Edukasi Finansial
"Kemarin tepat tanggal 13 (jangka tempo), saya berkali-kali ditelpon nomor tidak dikenal, intinya mereka nagih pinjaman itu. Karena saya bingung, akhirnya saya pinjam ke teman dan saya bayarkan sebesar 264 ribu rupiah lewat aplikasi tersebut, untuk memperjang pinjaman itu. Tapi hanya diberi perpanjangan waktu sampai 10 hari kedepan dan nilai pinjamannya hanya berkurang 15 ribu rupiah, dan besok (23/12) harus tetap kembalikan 735 ribu rupiah," paparnya.
Diyan menambahkan apa yang dilakukan berdasarkan terpaksa karena sulitnya perekonomian.
Baca juga: Makin Banyak yang Terjerat, Transaksi Pinjol di Indonesia Capai Rp 80,7 Triliun
"Saya sudah berusaha pinjam kesana sini, namun tidak hasil. Perekonomian saya juga lagi ambles, sementara kebutuhan banyak. Jadi saya terpaksa pinjol demi sekolah anak saya," tandasnya.
Reporter : Defit Budiamsyah
Editor : Redaksi





