TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com – Tumpukan sampah di kolong flyover Ciputat, tepatnya di Jalan Ir H Juanda, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), hingga kini belum diangkut.
Tumpukan sampah yang berjajar di kolong flyover itu kini malah ditutupi terpal biru.
Meski telah ditutup terpal, tumpukan sampah itu masih menimbulkan aroma menyengat, terutama saat angin berembus.
Baca juga: Meluber hingga Jalan, Tumpukan Sampah di Kolong Flyover Ciputat Ditutup Terpal
Pemilik warung makan yang berada tepat di seberang tumpukan sampah itu, Agus Warsojeniawan (57), mengatakan, terpal baru dibentangkan pada Minggu pagi.
Penutupan itu dilakukan petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel beserta pihak Kecamatan Ciputat dan Kelurahan Cipayung.
var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=tumpukan sampah, sampah tangsel, sampah di tangsel, sampah di kolong flyover&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8xNC8xNzQ1MDM5MS90dW1wdWthbi1zYW1wYWgtZGkta29sb25nLWZseW92ZXItY2lwdXRhdC1oYW55YS1kaXR1dHVwaS10ZXJwYWwtdGFr&q=Tumpukan Sampah di Kolong Flyover Ciputat Hanya Ditutupi Terpal, Tak Kunjung Diangkut§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `"Sempat ngobrol sama ini cuma katanya untuk mengurangi dampak bau ini," ujar Agus saat ditemui di kolong flyover Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu (14/12/2025).
Namun, Agus menyayangkan lantaran penutupan sampah dengan terpal justru tak menyeleksi persoalan utama, yakni tidak diangkut.
"Ditutup saja, tapi sampahnya tidak diangkut," kata dia.
Akibatnya, bau masih terus tercium hingga ke dalam warung, terutama saat ada hembusan angin yang membuat aroma tak sedap itu menyebar.
“Kadang-kadang kalau ada angin, baunya nyengat ke dalam, habis itu hilang, nanti nyengat lagi,” jelas dia.
Baca juga: Tiga Hari Tak Diangkut, Sampah Menggunung di Flyover hingga Pasar Ciputat
Kondisi tersebut membuat omzetnya menurun selama satu pekan terakhir ini. Ia menyebut, banyak pelanggan memilih untuk membungkus makanan ketimbang makan di tempat.
"Dari omzet aja yang biasa katakanlah sampai Rp 3 juta, mungkin Rp 2,5 juta. Mungkin penurunannya sekitar 20-30 persen kayaknya," jelas dia.
Selain bau, dari tumpukan sampah itu mulai keluar belatung sehingga menambah ketidaknyamanan bagi pelanggan.
“Belatung sudah ada. Kita orang jualan makanan jadi enggak nyaman,” kata dia.
Agus berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret dengan mengangkut tumpukan sampah tersebut, bukan sekadar menutupnya dengan terpal.




