FAJAR.CO.ID, PADANG — Proses penanangan korban dan infrastruktur pascabencana banjir dan tanah longsor di Sumatera belum sepenuhnya pulih. Namun, wilayah tersebut untuk kedua kalinya diterjang banjir.
Hal tersebut terjadi di Kota Padang. Hujan deras dengan intensitas tinggi membuat wilayah itu kembali diterjang banjir pada Minggu, (14/12).
Kondisi banjir yang melanda kawasan Koto Tuo itu ramai beredar di media sosial. Sejumlah laporan netizen mengunggah kondisi banjir bandang yang mengalir deras merendam rumah warga.
Salah satu kondisi banjir bandang yang dilaporkan terjadi di kawasan Koto Tuo, tepatnya di pangkal Jembatan Batu Busuk, Kelurahan Kapalo Koto.
Dikutip dari Instagram Info Minang, debit air yang terus meningkat membuat aliran sungai meluap ke permukiman warga dan badan jalan, memicu situasi darurat karena empat orang dilaporkan terjebak di lokasi tersebut.
Berdasarkan informasi yang beredar, banjir bandang terjadi akibat derasnya aliran air dari hulu yang membawa material lumpur dan kayu. Arus yang kuat bahkan menyebabkan satu tiang listrik milik PLN kembali roboh, sehingga menambah risiko bagi warga di sekitar lokasi kejadian.
Kondisi di lapangan dilaporkan semakin mengkhawatirkan seiring naiknya permukaan air dalam waktu singkat.
Dalam peristiwa ini, empat warga dilaporkan terjebak di sekitar Jembatan Batu Busuk, terdiri atas satu perempuan dan tiga laki-laki. Belum ada informasi resmi lebih lanjut dari pemerintah setempat.
Untuk diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbarui data korban meninggal dunia pasca bencana melanda Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar). Hingga hari ini (13/12), angka korban meninggal dunia di 3 provinsi tersebut sebanyak 1.016 orang. Korban meninggal paling banyak berasal dari Agam, Sumbar.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan bahwa tambahan korban meninggal dunia itu berasal dari Aceh, Sumut, dan Sumbar.
Rinciannya 4 korban ditemukan di Aceh, 6 korban di Sumut, dan 1 korban di Sumbar. Sehingga jumlah korban meninggal dunia yang ditemukan dalam operasi SAR hari ini sebanyak 11 orang.
”Untuk data korban meninggal per hari ini dari data kami secara umum secara rekapitulasi 3 provinsi menunjukkan angka 1.006 jiwa korban meninggal dunia. Perubahan ini terjadi di Aceh dari 411 menjadi 415 jiwa korban meninggal dunia, kemudian Sumatera Utara dari 343 menjadi 349, dan Sumatera Barat dari 241 menjadi 242,” terang Abdul Muhari. (fajar)



