Wamena (ANTARA) - Komisi XIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mendorong program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) di seluruh Tanah Papua.
Anggota Komisi XIII DPR RI Yan P Mandenas dalam keterangan di Wamena, Minggu mengatakan saat ini program MBG diprioritaskan bagi penerima manfaat di wilayah 3T di seluruh Indonesia khususnya di enam provinsi tanah Papua.
“Sementara dari pengamatan kami program MBG berjalan di wilayah perkotaan, tetapi ke depan mengharapkan pogram prioritas ini dapat berjalan di wilayah 3T sehingga generasi muda di daerah itu bisa memperoleh asupan gizi yang baik,” katanya.
Menurut dia, siswa yang duduk di bangku pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK) hingga SMA/SMK di daerah 3T membutuhkan perhatian pemerintah pusat melalui program MBG.
“Program MBG yang diluncurkan bapak presiden bagi seluruh anak-anak di Indonesia, sehingga anak-anak di wilayah pedalaman pun harus memperoleh manfaatnya,” ujarnya.
Dia menjelaskan kepala daerah baik di kabupaten maupun provinsi wajib mensukseskan program MBG di setiap wilayahnya di tanah Papua.
“Kepala daerah wajib memberikan dukungan kepada suksesnya program MBG di wilayahnya, terkhususnya di wilayah pedalaman atau 3T. Kami inginkan program MBG ini menyasar seluruh generasi muda, bukan hanya di wilayah perkotaan,” katanya.
Dia menambahkan Komisi XIII DPR RI akan memanggil kepala-kepala daerah di Papua baik itu gubernur, bupati maupun wali kota untuk rapat membahas program MBG di daerahnya.
“Kami ingin menyegarkan kembali untuk bagaimana manfaat besar di balik program MBG yang dapat bermanfaat menyiapkan generasi Indonesia menjadi orang-orang hebat di tahun 2045,” ujarnya.
Anggota Komisi XIII DPR RI Yan P Mandenas dalam keterangan di Wamena, Minggu mengatakan saat ini program MBG diprioritaskan bagi penerima manfaat di wilayah 3T di seluruh Indonesia khususnya di enam provinsi tanah Papua.
“Sementara dari pengamatan kami program MBG berjalan di wilayah perkotaan, tetapi ke depan mengharapkan pogram prioritas ini dapat berjalan di wilayah 3T sehingga generasi muda di daerah itu bisa memperoleh asupan gizi yang baik,” katanya.
Menurut dia, siswa yang duduk di bangku pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK) hingga SMA/SMK di daerah 3T membutuhkan perhatian pemerintah pusat melalui program MBG.
“Program MBG yang diluncurkan bapak presiden bagi seluruh anak-anak di Indonesia, sehingga anak-anak di wilayah pedalaman pun harus memperoleh manfaatnya,” ujarnya.
Dia menjelaskan kepala daerah baik di kabupaten maupun provinsi wajib mensukseskan program MBG di setiap wilayahnya di tanah Papua.
“Kepala daerah wajib memberikan dukungan kepada suksesnya program MBG di wilayahnya, terkhususnya di wilayah pedalaman atau 3T. Kami inginkan program MBG ini menyasar seluruh generasi muda, bukan hanya di wilayah perkotaan,” katanya.
Dia menambahkan Komisi XIII DPR RI akan memanggil kepala-kepala daerah di Papua baik itu gubernur, bupati maupun wali kota untuk rapat membahas program MBG di daerahnya.
“Kami ingin menyegarkan kembali untuk bagaimana manfaat besar di balik program MBG yang dapat bermanfaat menyiapkan generasi Indonesia menjadi orang-orang hebat di tahun 2045,” ujarnya.





:strip_icc()/kly-media-production/medias/5127644/original/013372000_1739177642-20250210-Sidang_Perdana_Zarof-ANG_4.jpg)