Terlibat Ketegangan dengan Marc Klok, Yance Sayuri Dapat Serangan Bernada Rasisme

fajar.co.id
18 jam lalu
Cover Berita

FAJAR.CO.ID, TERNATE — Buntut terlibat ketegangan dengan kapten Persib Bandung, Marc Klok, pemain Malut United, Yance Sayuri menjadi sasaran serangan rasisme.

Di media sosial, Yance Sayuri langsung jadi sasaran warganet usai laga melawan Persib Bandung pada Minggu (14/12/2025).

Diketahui, Yance Sayuri terlibat ketegangan dengan kapten Persib, Marc Klok, dalam pertandingan yang digelar di Stadion Kie Raha, Ternate, Maluku Utara.

Serangan bernada rasisme itu muncul di kolom komentar akun Instagram Yance Sayuri @yansayuri11 tak lama setelah pertandingan berakhir.

Sejumlah akun menuliskan komentar bernada merendahkan, bahkan mengirimkan gambar-gambar bernuansa rasis, termasuk ilustrasi yang menyamakan manusia dengan monyet. Situasi ini langsung menuai keprihatinan dari banyak pihak.

Berdasarkan pantauan, serangan tersebut diduga dilakukan oleh oknum pendukung Persib Bandung yang kecewa dengan insiden yang terjadi lapangan.

Pada pertandingan itu, Yance terlihat nyaris terlibat kontak fisik dengan Marc Klok, meski akhirnya situasi dapat diredam oleh wasit dan pemain lain.

Yang lebih memprihatinkan, serangan tidak hanya ditujukan kepada Yance sebagai pemain.

Unggahan Yance yang menampilkan foto anaknya yang baru lahir juga ikut menjadi sasaran komentar tidak pantas.

Salah satu akun bahkan menuliskan kalimat yang menyerang secara personal dan menyakitkan.

Kolom komentar pun dipenuhi oleh akun-akun yang menggunakan bahasa Sunda, sehingga dugaan keterlibatan oknum pendukung Persib semakin menguat.

Jika dugaan tersebut benar, situasi ini terasa ironis. Pasalnya, beberapa hari sebelumnya pendukung Persib Bandung juga sempat menjadi korban tindakan rasis dari seorang selebgram bernama Resbob yang melontarkan kata-kata tidak pantas terkait suku dan kelompok pendukung Persib.

Pengalaman tersebut seharusnya menjadi pelajaran bersama bahwa rasisme tidak bisa dibenarkan dalam kondisi apa pun.

Kekecewaan terhadap hasil pertandingan atau insiden di lapangan adalah hal yang wajar dalam sepak bola.

Marah boleh, kritik juga sah, namun membawa emosi ke ranah rasisme dan menyerang ranah pribadi jelas melanggar nilai sportivitas dan kemanusiaan.

Sepak bola Indonesia masih terus berjuang membersihkan diri dari praktik-praktik diskriminatif semacam ini.

Adapun pertandingan Malut United vs Persib Bandung berakhir dengan kemenangan tuan rumah 2-0. Gol pertama dicetak oleh bek asal Brasil, Igor Inoncencio, pada menit ke-40. Keunggulan Malut United kemudian digandakan oleh mantan penyerang Persib Bandung, Ciro Alves, lewat gol di masa tambahan waktu menit ke-45+3.

Kasus yang menimpa Yance Sayuri ini diharapkan menjadi perhatian serius semua pihak, termasuk operator liga dan komunitas suporter, agar sepak bola Indonesia benar-benar menjadi ruang yang aman, inklusif, dan bebas dari rasisme. (fajar)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
BPIP ungkap Indeks Aktualisasi Pancasila naik di tahun 2025
• 2 jam laluantaranews.com
thumb
Jembatan Bailey Sikabau Rampung, Akses Warga Pasaman Barat Kembali Terbuka
• 22 jam lalurepublika.co.id
thumb
DNIKS dan Pemprov DKI Gelar Gerak Sehat 2025, Dorong Ruang Inklusi
• 5 jam laludisway.id
thumb
Polisi Periksa 9 Saksi Terkait Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati, Asal Api Diduga dari Kios Cikurai
• 33 menit lalusuara.com
thumb
Satgas PKH Petakan Perusahaan Penyebab Bencana Sumatra, Korporasi Siap Dipidana
• 1 jam lalumetrotvnews.com
Berhasil disimpan.