JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan membuka ruang dialog bagi keluarga besar Keraton Surakarta sebagai upaya menjaga keberlanjutan keraton sekaligus memastikan pelestarian situs cagar budaya nasional tersebut tetap berjalan di tengah dinamika internal yang terjadi.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan pemerintah mengambil posisi sebagai fasilitator yang mendorong musyawarah keluarga, khususnya setelah wafatnya Pakubuwono XIII.
Dialog ini menjadi momentum untuk menyerap aspirasi berbagai pihak terkait masa depan Keraton Solo, mulai dari kepemimpinan, tata kelola, hingga pengelolaan kawasan cagar budaya.
“Keraton Solo adalah bagian penting dari perjalanan peradaban bangsa. Pemerintah berkepentingan agar kondisi keraton tetap kondusif dan pelestariannya terjaga,” ujar Fadli Zon dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (14/12/2025), mengutip Antara.
Baca Juga: Keraton Solo Memanas! Ada 2 Kubu Deklarasi Penerus Takhta Pakubuwono ke XIV | BERUT
Dalam pertemuan tersebut, pemerintah mengundang sejumlah tokoh keluarga keraton, di antaranya Maha Menteri Kanjeng Gusti Panembahan Agung Tedjowulan, Ketua Lembaga Adat GKR Wandansari Koes Moertiyah, serta KGPH Hangabehi. Namun, tidak seluruh undangan dapat hadir dalam dialog awal tersebut.
Fadli menegaskan, pemerintah tidak masuk ke ranah internal keluarga, melainkan memfasilitasi proses musyawarah agar setiap persoalan diselesaikan sesuai tradisi keraton. Menurutnya, keberlanjutan keraton tidak hanya ditentukan oleh sosok penerus, tetapi juga oleh manajemen dan tata kelola yang profesional.
“Pelestarian cagar budaya harus menjadi ekosistem yang berkelanjutan, bukan sekadar menjaga bangunan, tetapi juga nilai dan tradisi yang hidup di dalamnya,” ujarnya.
Sementara itu, Kanjeng Gusti Panembahan Agung Tedjowulan mengingatkan, Keraton Solo pernah mengalami dinamika serupa pada masa lalu. Ia menyebut, pasca pemerintahan Pakubuwono XII, sempat terjadi perbedaan kepemimpinan yang kemudian dimediasi oleh Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono, demi menjaga keutuhan keraton.
Pemerintah berharap pengalaman tersebut dapat menjadi pelajaran penting agar seluruh pihak mengedepankan dialog dan menahan diri. Untuk sementara, proses musyawarah difasilitasi oleh Maha Menteri sebagai pemimpin interim, sambil menunggu kesepakatan bersama keluarga besar keraton.
Penulis : Gading-Persada
Sumber : Antara
- fadli zon
- kementerian kebudayaan
- keraton solo
- pakubuwono xiv
- hangabehi
- tedjowulan




