Harga Cabai Naik, Pemkab Banyumas Pastikan Kecukupan Sembako Jelang Nataru

mediaindonesia.com
16 jam lalu
Cover Berita

DINAS Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Banyumas, Jawa Tengah memastikan kecukupan sembako menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). 

Dinperindag juga mengintensifkan upaya stabilisasi pangan untuk menekan gejolak harga sekaligus menjamin ketersediaan bahan pokok di pasar-pasar tradisional wilayah Banyumas.

Kepala Dinperindag Banyumas Gatot Eko Purwadi mengatakan sejumlah komoditas sempat mengalami kenaikan harga, salah satunya cabai rawit merah yang sebelumnya menembus kisaran Rp80 ribu per kilogram. Namun, dalam tiga hari terakhir harga mulai menunjukkan tren penurunan.

Dinperindag sempat berupaya menekan harga dengan menggandeng distributor cabai merah mitra Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, khususnya untuk Pasar Manis Purwokerto. Namun, upaya tersebut tidak berjalan karena pedagang menilai harga cabai di tingkat grosir sudah lebih rendah dibandingkan harga yang ditawarkan distributor.

“Di Pasar Manis, harga grosir sudah sekitar Rp60 ribu per kilogram, sementara di Pasar Wage berada di kisaran Rp57 ribu hingga Rp58 ribu per kilogram. Sedangkan harga dari distributor sekitar Rp64 ribu per kilogram,” ujar Gatot.

Ia menjelaskan, fluktuasi harga cabai tidak hanya dipengaruhi faktor cuaca dan serangan hama di tingkat petani, tetapi juga meningkatnya permintaan dari kebutuhan berskala besar. Sejumlah pemasok harus membagi pasokan untuk memenuhi kebutuhan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), sehingga berdampak pada pasokan di pasar.

“Kenaikan permintaan ini tidak hanya terjadi pada cabai, tetapi juga pada telur ayam dan ayam ras. Saat permintaan meningkat, harga biasanya ikut terdorong naik,” katanya.

Untuk menjaga stabilitas, Dinperindag Banyumas terus memperketat pendataan terhadap distributor dan pemasok bahan pokok. Upaya ini dilakukan guna memastikan kelancaran distribusi serta mencegah potensi kelangkaan menjelang puncak kebutuhan masyarakat saat Nataru.

Berdasarkan pendataan sementara, ketersediaan komoditas strategis seperti beras, terigu, gula, minyak goreng, daging, dan telur dinilai masih aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat.

“Kami terus melakukan pemantauan dan pendataan secara berkelanjutan. Evaluasi data direncanakan sekitar pertengahan Desember untuk melihat kondisi riil stok dan pergerakan harga di lapangan,” katanya.

Ia menegaskan, koordinasi dengan pelaku usaha dan pengelola pasar akan terus dilakukan agar stabilitas harga tetap terjaga dan masyarakat dapat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang wajar selama akhir tahun.

Meski demikian, Gatot memperkirakan harga sejumlah komoditas yang sempat terdongkrak akibat tingginya permintaan untuk kebutuhan SPPG untuk MBG akan berangsur turun saat Nataru. Hal ini seiring berkurangnya aktivitas SPPG pada masa libur sekolah. (H-2)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Perusahaan Biang Kerok Banjir Sumatera Dipetakan, Terancam Pidana hingga Ganti Rugi
• 29 menit lalukompas.com
thumb
Pindad Siapkan Lahan Pabrik Mobil di Subang
• 1 jam lalumedcom.id
thumb
Korban Meninggal akibat Banjir di Aceh dan Sumatera Sudah Capai 1.016 Orang, 212 Orang Masih Hilang
• 19 jam lalufajar.co.id
thumb
Masih Kasih Cuan, Harga Emas Antam Kembali Naik Tipis
• 19 menit lalumedcom.id
thumb
Ibunda Resbob Diteror oleh Orang Tak Dikenal Buntut Kasus Anaknya, Bigmo Ikut Kena Imbasnya
• 19 jam lalutvonenews.com
Berhasil disimpan.