Bisnis.com, SEMARANG — Direktur PT Taman Wisata Borobudur (TWB) menegaskan, Kampung Seni Borobudur (KSB) menjadi katalisator progresif dalam pengembangan destinasi wisata berkonsep hijau.
Hal itu diungkapkannya saat perayaan hari ulang tahun (HUT) pertama TWB pada Jumat (12/12/2025) dengan mengusung tema "Tedhak Wiwitaning Kamulyan".
Mardijono menjelaskan bahwa tema HUT tersebut diwujudkan melalui rangkaian program pelestarian budaya serta kolaborasi untuk mendukung wisata hijau di KSB. Destinasi tersebut dirancang bukan hanya untuk menjadi ruang seni, tetapi model kawasan pariwisata yang memanfaatkan energi ramah lingkungan.
"KSB menjadi katalisator progresif dalam pengembangan destinasi wisata berkonsep hijau. KSB tidak hanya estetik, tetapi juga futuristik. Infrastruktur tanpa kabel udara atau underground cabling menghadirkan lanskap yang bersih dan rapi," tutur Nugroho.
Perayaan itu dimeriahkan dengan kirab budaya serta pagelaran wayang kulit bertajuk Borobudur Mawayang dengan lakon "Sang Rahvana". Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan budayawan Sujiwo Tejo, dalang muda Ki Sindhunata Gesit Widiharto, serta kolaborasi dalang lintas generasi.
Penampilan kedua dalang tersebut menggunakan pendekatan artistik dengan format panggung yang lebih luas.
“Kami bekerja sama dengan Teater Lingkar Semarang menghadirkan dalang lintas generasi. Pagelaran ini diharapkan menghidupkan kembali narasi luhur pewayangan sebagai media refleksi dan hiburan edukatif bagi masyarakat,” jelas Nugroho.
TWB ikut melakukan penanaman pohon di sekitar kawasan KSB. Di saat yang sama, penambahan instalasi panel surya juga dilakukan dengan menggandeng PLN Icon Plus. Nugroho berharap langkah tersebut tidak hanya mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di Kawasan Candi Borobudur, tetapi ikut memperkuat ekosistem hijau yang sudah eksis di destinasi pariwisata prioritas tersebut.
Direktur Operasi InJourney Destination Management, Indung Purwita Jati, menjelaskan bahwa kolaborasi pengembangan sistem panel surya di KSB mampu menghemat 30% kebutuhan listrik untuk operasional layanan di lokasi tersebut.
"Kerja sama dengan PLN Icon Plus bukti komitmen kami pada pengurangan emisi karbon di kawasan warisan budaya. Kami ingin KSB menjadi percontohan bangunan yang estetik namun minim emisi karbon. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami terhadap lingkungan, selaras dengan prinsip pariwisata berkelanjutan," jelas Jati.
Sementara itu, Direktur Niaga & Pemasaran PLN Icon Plus, Joice lanny Wantania menambahkan bahwa kerja sama pemanfaatan EBT di sektor pariwisata itu menjadi momentum yang cukup penting dan bersejarah.
"Ini kemungkinan untuk pertama kalinya penggunaan energi terbarukan di destinasi wisata di Indonesia," ujarnya.




