Batam Perkuat Manajemen Sampah di Tengah Lonjakan Volume dan Titik Penumpukan

bisnis.com
1 hari lalu
Cover Berita

Bisnis.com, BATAM — Isu pengelolaan sampah di Batam semakin mendesak di tengah meningkatnya volume limbah domestik dan tantangan infrastruktur. 

Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemko) Batam kembali mengevaluasi pemecahan persoalan sampah melalui peninjauan langsung sejumlah lokasi pembangunan Tempat Penampungan Sementara (TPS) Bin Tertutup di Sekupang, Batam, baru-baru ini.

"Ini merupakan bagian dari strategi mitigasi terhadap masalah sampah yang terus berlanjut," kata Wakil Wali Kota Batam, Li Claudia Chandra, Minggu (14/12/2025) di Batam.

Ia mengaku telah meninjau aspek utilitas dan kesiapan lahan untuk pembangunan 11 TPS di tujuh kelurahan, dengan fokus pada alur pemisahan sampah organik dan non-organik.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display("div-gpt-ad-parallax"); });

"Pendekatan berbasis teknologi dimaksudkan untuk memperbaiki sistem penanganan, yang selama ini belum optimal dalam merespons tumpukan sampah di berbagai titik kota," katanya lagi.

Menurut Li, permasalahan sampah di Batam bukan sekadar soal volume, tetapi juga kapasitas infrastruktur dan layanan publik. Kota Batam menghasilkan ribuan ton sampah setiap harinya, yang seringkali membebani sistem pengangkutan dan tempat pembuangan akhir (TPA). 

Baca Juga

  • BP Batam Lakukan Interkoneksi Pipa Atasi Gangguan Air di Sengkuang
  • PAD Batam 2025 Ditopang PBJT, Ketimpangan Sektor Masih Terlihat
  • Sumatra Banjir Besar, Pelni Kerahkan KM Kelud dari Batam

Produksi sampah di Batam diperkirakan dapat mencapai sekitar 1.200 ton per hari, yang menempatkan beban berat pada jaringan pengelolaan limbah kota dan sering memicu penumpukan di titik-titik publik. 

Di beberapa lokasi, warga mengeluhkan keterlambatan pengangkutan yang menyebabkan sampah menumpuk berhari-hari di lingkungan permukiman. Warga di Perumahan Citra Batam misalnya menyatakan tumpukan sampah tidak diangkut selama tiga pekan akibat kendala armada pengangkut yang rusak. 

Selain itu, di Jalan Diponegoro, Sekupang, sampah sempat mengular hampir satu kilometer akibat keterbatasan layanan pengangkutan. 

Tantangan terkait kapasitas juga tecermin pada sistem pembuangan akhir. Sanksi teknis terhadap TPA yang tidak memenuhi standar nasional sempat memaksa penutupan salah satu zona di lokasi pembuangan, mempersempit ruang bagi armada pengangkut dan memperlambat proses pembuangan. 

Peninjauan juga menyoroti rencana alur pemisahan sampah organik dan nonorganik. Standarisasi pengolahan berbasis teknologi menjadi kunci agar TPS Bin Tertutup tidak sekadar menjadi titik pembuangan, melainkan pusat pengelolaan sampah yang efisien dan ramah lingkungan.

"Nanti TPS Bin Tertutup ini bukan hanya tempat pembuangan. Kita siapkan sistem pengelolaan yang terintegrasi. Sampah organik dan nonorganik akan dipisahkan sejak awal agar proses pengolahannya lebih efektif dan ramah lingkungan, "ungkapnya.

Ia menegaskan pentingnya verifikasi langsung di lapangan sebelum pembangunan dimulai. Di Kecamatan Sekupang sendiri terdapat 11 titik pembangunan TPS Bin yang tersebar di tujuh kelurahan, masing-masing dengan kondisi berbeda sehingga membutuhkan penyesuaian teknis.

"Kita ingin Batam semakin bersih. Ini komitmen bersama agar kota ini memiliki sistem pengelolaan sampah yang jauh lebih baik," tegasnya.

Lebih lanjut, Li Claudia mengingatkan bahwa setiap pembangunan harus mempertimbangkan kondisi sosial masyarakat sekitar.

"Pemilihan lokasi harus memperhatikan jarak dengan permukiman, kenyamanan lingkungan, serta masukan masyarakat. Pembangunan ini harus memberi manfaat, bukan menimbulkan gangguan," tuturnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Hakim Tolak Praperadilan Kedua Rudy Tanoe dalam Kasus Dugaan Korupsi Bansos
• 8 jam lalukompas.com
thumb
Kondisi Terkini Lokasi Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati, BPBD DKI Ungkap Data Terbaru
• 15 jam laludisway.id
thumb
Perusahaan Biang Kerok Banjir Sumatera Dipetakan, Terancam Pidana hingga Ganti Rugi
• 10 jam lalukompas.com
thumb
Timnas Polo Air Putra Indonesia Hantam Filipina 20-2 di Laga Perdana SEA Games 2025
• 4 jam lalupantau.com
thumb
Komisi X DPR Minta Kritik-Penolakan Buku Sejarah RI Versi Terbaru Dihormati
• 12 jam laludetik.com
Berhasil disimpan.