Bisnis.com, JAKARTA — Kerusakan hutan di Sumatra kembali menjadi sorotan setelah banjir bandang besar yang melanda sejumlah daerah pekan lalu.
Ketika curah hujan tinggi turun, tanah yang kehilangan tutupan vegetasi tidak mampu lagi menyerap air, sehingga luapan membawa gelondongan kayu, lumpur, dan material lain hingga ke kawasan hilir dan pesisir.
Kondisi ini kembali menegaskan pentingnya menjaga keberlanjutan hutan di Indonesia yang berfungsi bukan hanya sebagai benteng ekologis, tetapi juga penopang kehidupan masyarakat luas.
Dilansir dari Buku Ekologi Hutan dan Ekosistem Lahan Basah, Senin (15/12/2025), Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman jenis hutan paling kaya di dunia. Setiap tipe hutan memiliki kontribusi penting dalam menjaga stabilitas iklim dan keseimbangan ekosistem.
Hutan hujan tropis yang mendominasi Kalimantan, Sumatra, dan Papua memiliki curah hujan tinggi dan keanekaragaman hayati yang luar biasa. Ekosistem ini berfungsi sebagai penyerap karbon utama sekaligus rumah bagi ribuan flora dan fauna endemik. Setiap hektar hutan tropis dapat mengandung lebih dari 320 pohon besar, serta ratusan spesies tumbuhan seperti rotan, anggrek, dan tanaman obat.
2. Hutan Mangrove
Hutan mangrove tumbuh di kawasan pesisir yang terpengaruh pasang surut, terutama di Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Papua. Perannya adalah :
* melindungi pantai dari abrasi dan tsunami kecil,
* habitat bagi ikan, kepiting, dan udang,
* penyimpan karbon biru yang sangat besar.
3. Hutan Musim
Hutan musim berkembang di wilayah dua musim seperti Nusa Tenggara dan sebagian Jawa. Vegetasinya berubah mengikuti kondisi cuaca, misalnya, pohon jati dan eucalyptus akan menggugurkan daun saat kemarau.
Hutan musim dibagi menjadi:
* Zona bawah (0–1.000 m dpl), didominasi jati dan akasia
* Zona tengah–atas (1.000–4.100 m dpl), didominasi cemara gunung dan pinus merkusii.
4. Hutan Pegunungan
Terletak di atas 1.000 meter, hutan pegunungan memiliki suhu dingin dan flora khas dataran tinggi. Fungsinya seperti :
* menjaga sumber mata air,
* mengatur iklim mikro,
* habitat satwa endemik dataran tinggi.
5. Hutan Gambut
Hutan gambut, yang banyak ditemukan di Sumatra dan Kalimantan, tumbuh di atas tumpukan bahan organik setebal lebih dari 50 cm. Ketika rusak atau dikeringkan, kawasan ini sangat mudah terbakar dan melepaskan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
6. Hutan Rawa
Hutan rawa tumbuh di lahan alluvial yang selalu tergenang air tawar. Ekosistem ini menyimpan cadangan air besar dan menjadi habitat spesies unik yang tahan kondisi basah.
7. Hutan Pantai
Hutan pantai tumbuh di sepanjang garis pantai berpasir, dengan vegetasi seperti ketapang, waru, dan cemara laut. Ekosistem ini menjadi pelindung daratan dari angin kencang dan intrusi air laut.
Kerangka Regulasi dan Fungsi Hutan
UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan pun mengelompokkan beberapa hutan sesuai dengan fungsinya.
1. Hutan KonservasiMelindungi keanekaragaman hayati dan plasma nutfah atau biasa dikenal dengan sumber daya genetic.
2. Hutan LindungMenjaga tata air, mencegah erosi, dan mengatur iklim mikro.
3. Hutan ProduksiDikelola untuk menghasilkan kayu, getah, rotan, dan komoditas lain. Dari sisi status lahan:
* Hutan Negara, berada di tanah tanpa hak kepemilikan,
* Hutan Hak, berada di atas tanah berstatus hak. (Angela Merici Andriani Uto Keraf)




