JAKARTA, DISWAY.ID -- Kenaikan harga bawang merah di sejumlah pasar Jakarta dipicu oleh menurunnya pasokan dari daerah sentra produksi.
Kondisi ini terjadi akibat masifnya alih fungsi lahan pertanian di wilayah pemasok utama bawang merah.
Berkurangnya luas lahan tanam berdampak langsung pada penurunan hasil panen.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem Jadi Pemicu Kenaikan Harga Cabai di Jakarta, Dinas KPKP: Panen Menurun
BACA JUGA:Pramono Sesalkan Perizinan Pembangunan Gereja di Jakarta Sampai 35 Tahun: Harus Diperbaiki!
Akibatnya, distribusi bawang merah ke Jakarta ikut menurun, sementara permintaan justru meningkat menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok, menjelaskan bahwa mahalnya harga benih bawang merah membuat banyak petani memilih beralih menanam padi.
“Kenaikan harga bawang merah disebabkan menurunnya luas tanam pada September 2025 karena harga benih yang tinggi, sehingga terjadi alih fungsi lahan menjadi lahan tanam padi,” ujar Hasudungan saat dikonfirmasi Disway.id, Minggu, 14 Desember 2025.
Selain itu, serangan hama atau Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) juga menyebabkan penurunan panen bawang merah di sejumlah wilayah produsen.
"Hal ini berimbas pada penurunan jumlah produksi atau panen bulan November 2025 terutama di wilayah Pantura Jawa," ucapnya.
BACA JUGA:Koalisi Permanen Tak Urgen Tanpa Reformasi Sistem Politik
BACA JUGA:Pedasnya Bukan Main! Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp90 Ribu per Kg Jelang Nataru
Hasudungan melaporkan, berdasarkan pantauan harga di tungkat eceran pada pekan pertama bulan Desember 2025, harga bawang merah mengalami kenaikan sebesar 8,84 persen.
Bawang merah yang sebelumnya dibanderol dengan harga Rp50.748 kini menjadi Rp55.234 per Kg.
"Bawang merah naik sebesar Rp4.486," pungkasnya.
- 1
- 2
- »





