Wakil Ketua Komisi XII DPR: Pengelolaan Energi Harus Adaptif terhadap Perubahan Iklim dan Tantangan Bencana

pantau.com
22 jam lalu
Cover Berita

Pantau - Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Sugeng Suparwoto, menegaskan bahwa pengelolaan energi nasional harus terintegrasi dengan upaya menghadapi perubahan iklim global dan tantangan kebencanaan, terutama di wilayah rawan bencana.

Dorong Transisi Energi Ramah Lingkungan dan Ketahanan di Wilayah Bencana

Dalam pernyataannya, Sugeng menekankan pentingnya ketahanan energi, khususnya di daerah yang kerap terdampak bencana alam.

Ia menyebut bahwa Indonesia sudah memiliki komitmen kuat dalam pengurangan emisi karbon, sebagaimana tercantum dalam Paris Agreement, dengan target mencapai net zero emission pada tahun 2060 melalui skema Nationally Determined Contribution (NDC).

NDC bertujuan menekan laju pemanasan global agar tidak melebihi 2 derajat Celsius dibandingkan era praindustri.

"Kita negara yang sudah berkomitmen untuk menekan emisi karbon. Masyarakat yang mulai beralih ke BBM berkualitas dan kendaraan listrik sangat membantu mengurangi beban emisi. Ini bukan hanya soal energi, tetapi soal masa depan lingkungan," ujarnya.

Sugeng juga menyoroti cuaca ekstrem di Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh sebagai bukti nyata ancaman perubahan iklim, dengan intensitas hujan sepuluh hari yang setara enam bulan.

Menurutnya, tekanan terhadap lingkungan sebagian besar berasal dari aktivitas manusia seperti perusakan hutan, pembukaan lahan tanpa perencanaan, dan pengabaian aspek ekologi.

Perkuat Infrastruktur dan Logistik Energi untuk Respons Bencana

Sugeng menilai bahwa energi merupakan "urat nadi kehidupan", sehingga gangguan pada jaringan distribusi listrik dan BBM akibat bencana langsung memengaruhi kehidupan masyarakat.

Ia menyebut bahwa pihaknya terus memantau kondisi lapangan dan telah berkoordinasi dengan Pertamina dan PLN.

"Tadi malam saya masih berkomunikasi dengan jajaran Pertamina. Mereka terus bekerja di lapangan agar suplai energi tetap sampai kepada masyarakat," katanya.

Lebih lanjut, Sugeng mendorong pemerintah agar memiliki logistik berkapasitas besar untuk menjangkau wilayah terdampak bencana.

Salah satunya adalah pengadaan helikopter Chinook, yang dinilai sangat relevan untuk mempercepat distribusi energi dan bantuan di wilayah dengan akses darat yang terputus.

"Dengan kondisi geografis kita, idealnya Indonesia memiliki helikopter Chinook. Kapasitasnya besar dan mobilitasnya tinggi. Ini sangat strategis untuk operasi kemanusiaan, terutama di daerah yang aksesnya terputus akibat bencana," tegasnya.

Ia juga menyampaikan duka cita atas bencana di Sumatra dan berharap adanya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan semua pemangku kepentingan dalam mempercepat pemulihan.

"Bencana ini membawa duka bagi kita semua. Kami menyampaikan empati dan belasungkawa yang setinggi-tingginya. Yang terpenting sekarang adalah memastikan masyarakat dapat bangkit kembali dengan dukungan energi yang stabil, aman, dan merata," pungkasnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Jadi Korban Ganjal ATM, Tabungan Wanita di Bogor Terkuras Rp 210 Juta
• 6 jam lalukompas.com
thumb
Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi, Babak Baru Nasib Roy Suryo Cs Ditentukan Hari Ini?
• 14 jam lalusuara.com
thumb
IHSG Ditutup Melemah ke 8.649, Bursa Asia Kompak Memerah
• 13 jam lalukumparan.com
thumb
Séance, Perayaan Surealis 40 Tahun Perjalanan Kreatif Desainer Adrian Gan
• 14 jam lalukumparan.com
thumb
Cole Haan Perkenalkan Koleksi Winter 2025
• 13 jam lalubeautynesia.id
Berhasil disimpan.