BANDA ACEH, KOMPAS.TV - Manajer Komunikasi PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh Lukman Hakim mengungkapkan terdapat 13 kasus pencurian kabel trafo dan komponen listrik di Banda Aceh dan Aceh Besar.
Pencurian ini disebutnya mengganggu pasokan listrik dan memicu pemadaman di sejumlah wilayah Aceh.
Lukman menyebut pencurian terjadi pada 28 November 2025 di Desa Pantai Lampuuk dan Meunasah Balee Lampuuk (Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar).
Kemudian pada 5 Desember, pencurian kembali terjadi di Desa Tibang (Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh) serta Desa Beurawe (Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh) dan Desa Punge Blang Cut (Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh).
Berdasarkan data PLN, pencurian semakin marak pada 12-14 Desember di Desa Tibang (Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh), hingga Desa Beurawe (Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh), hingga Desa Punge Blang Cut (Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh).
"Data internal PLN mencatat setidaknya 13 insiden gardu distribusi menjadi sasaran pencurian sejak akhir November hingga 14 Desember 2025, dengan kerugian berupa kabel listrik berbagai ukuran yang hilang," kata Lukman di Banda Aceh, Minggu (14/12/2025).
Baca Juga: Seskab: Jembatan Bailey di Teupin Mane Sudah Tersambung, Menghubungkan Bireuen dengan Aceh Tengah
Dia menyatakan aksi pencurian tersebut turut mengganggu pemulihan pascabanjir Sumatera. Terlebih lagi, sejumlah wilayah Aceh masih mengalami pemadaman usai banjir.
"Pencurian ini tidak hanya merugikan aset negara, tapi juga memicu pemadaman massal pascabencana banjir dan risiko keselamatan. Ini juga menyebabkan ketidaknyamanan akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab," kata Lukman, dikutip Antara.
Dia pun mengimbau masyarakat melapor jika melihat aktivitas mencurigakan di sekitar gardu atau instalasi listrik PLN.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Antara
- banjir sumatera
- aceh
- pemadaman listrik aceh
- kabel PLN di Aceh dicuri
- PLN Aceh
- listrik aceh


