Pemkab Banyumas Sediakan Hunian Sementara bagi 66 Keluarga Korban Pergerakan Tanah di Desa Ketanda

tvonenews.com
16 jam lalu
Cover Berita

Banyumas, tvOnenews.com - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menyediakan hunian sementara (huntara) bagi 66 keluarga korban pergerakan tanah di Desa Ketanda.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas Andi Risdianto mengungkapkan, hunian sementara ini disiapkan untuk menjamin keselamatan warga sambil menunggu pembangunan hunian tetap (huntap).

Sebelumnya, sebagian besar warga Ketanda yang terdampak bencana tanah bergerak diungsikan ke balai desa setempat selama kurang lebih satu bulan karena kondisi rumah dinilai membahayakan keselamatan penghuni.

"Kami sewakan rumah untuk huntara bagi warga terdampak selama enam bulan. Lokasinya di sekitar Desa Ketanda yang lebih aman, ada juga yang di luar desa," kata Andi Risdianto, Senin (15/12/2025).

Risdianto mengatakan, pemindahan warga dari lokasi pengungsian ke huntara dilakukan selama dua hari, yakni Sabtu (13/12) hingga Minggu (14/12), dengan melibatkan unsur pemerintah desa dan sukarelawan.

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Banyumas menargetkan pembangunan hunian tetap bagi warga terdampak dapat direalisasikan dalam kurun waktu enam bulan ke depan, seiring masa tinggal warga di huntara.

"Nantinya akan dibangun hunian tetap, semoga bisa terealisasi selama enam bulan ini. Kami masih berupaya mencari pendanaan," katanya.

Lebih lanjut, Andi mengatakan pergerakan tanah di lokasi kejadian hingga kini masih terus berlangsung dengan pola pergerakan yang lambat atau merayap.

"Masih ada pergerakan tanah, setiap hari ada pergerakan, pergerakannya merayap. Kejadiannya hampir berbarengan dengan longsor Majenang di Cilacap dan Pandanarum di Banjarnegara," katanya menjelaskan.

Andi mengatakan jumlah warga terdampak terus bertambah, yakni dari semula 21 rumah, kini meningkat menjadi 66 rumah yang tersebar di tiga RT di wilayah RW 01 Desa Ketanda.

Pergerakan tanah di Desa Ketanda, Kecamatan Sumpiuh, Banyumas, terjadi pada Selasa (11/11) setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari berturut-turut.

Selain mengancam permukiman warga, peristiwa tersebut juga mengakibatkan kerusakan jalan lingkungan serta dua tempat ibadah di desa setempat. (ant/buz)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pemerintah Pastikan Stok BBM dan LPG Aman di Wilayah Banjir Sumatera Jelang Nataru
• 4 jam laludisway.id
thumb
68 Site Telkomsel di Aceh Telah "ON AIR" dengan Konfigurasi Penuh
• 21 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Kapolri Pastikan Perpol Penugasan di Luar Struktur Polri Akan Jadi Bahan Revisi UU Kepolisian
• 7 jam lalupantau.com
thumb
Profil Aya atau Aliyah Balqis, TikToker Malaysia yang Bikin Heboh Usai Bongkar Perselingkuhan Jule dan Yuka
• 6 jam lalugrid.id
thumb
KPK: Inspektur DJKA Jadi Pengatur Lelang Proyek Kereta Api Medan, Terima 12 Miliar
• 1 jam laludisway.id
Berhasil disimpan.