Penulis: Fityan
TVRINews – Aceh
Urat Nadi Ekonomi dan Logistik Aceh Tersambung Kembali, 50 Jembatan Sementara Lain Menyusul
Akses vital darat yang menghubungkan Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Aceh Tengah di Provinsi Aceh kini telah tersambung kembali. Pemulihan ini terjadi setelah rampungnya pemasangan jembatan bailey sementara oleh prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) di atas aliran Sungai Teupin Mane, Bireuen.
Jembatan bailey, sebuah konstruksi jembatan rangka baja yang bersifat sementara, menjadi solusi cepat pemerintah pasca-bencana banjir bandang yang melanda wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pada 25 November 2025. Bencana tersebut telah merusak dan memutus sejumlah infrastruktur penghubung penting.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengonfirmasi keberhasilan pemasangan ini dalam pernyataannya.
“Jembatan bailey di Teupin Mane, Bireuen, Provinsi Aceh, kini telah tersambung, menghubungkan Bireuen dengan Aceh Tengah,” ujar Seskab Teddy Indra Wijaya di Jakarta, Minggu 14 Desember 2025.
Seskab Teddy menjelaskan bahwa instruksi pemasangan jembatan sementara ini datang langsung dari Presiden seminggu sebelumnya, yang secara khusus menugaskan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dan jajarannya. Tujuannya adalah memastikan konektivitas jalan yang terputus dapat dipulihkan sesegera mungkin.
Pemasangan jembatan di atas Sungai Teupin Mane bukanlah tugas yang mudah. Seskab Teddy menekankan tantangan kondisi lapangan, terutama karena arus sungai yang masih deras pasca-banjir bandang. Dengan lebar sungai mencapai sekitar 180 meter, jembatan sementara tersebut kini menjadi penghubung penting.
“Dengan kondisi medan yang menantang, lebar sungai mencapai kurang lebih 180 meter, jembatan sementara tersebut menjadi urat nadi penting untuk memulihkan kembali akses darat yang terputus akibat banjir besar dan derasnya arus sungai,” jelas Seskab Teddy.
Upaya pemulihan tidak berhenti di Teupin Mane. Pemerintah, melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU), TNI Angkatan Darat, dan dukungan masyarakat, saat ini tengah bergotong royong membangun total 50 jembatan bailey di berbagai titik yang terdampak kerusakan parah akibat banjir bandang.
"Saat ini, tengah dibangun 50 jembatan bailey. Pemerintah melalui Kementerian PU bersama TNI AD dan masyarakat bahu-membahu membangun jembatan sementara ini agar mobilitas warga kembali berjalan dan distribusi logistik semakin lancar," tambah Seskab Teddy.
Sebelumnya, Presiden Prabowo melakukan kunjungan kerja kedua ke Aceh untuk meninjau langsung proses perakitan dan pemasangan jembatan bailey di Bireuen pada 7 Desember 2025. Kunjungan tersebut merupakan agenda utama Presiden di salah satu kabupaten yang paling parah terdampak banjir bandang dan longsor.
Di lokasi tersebut, Presiden sempat memberikan instruksi langsung kepada Menteri PU Dody Hanggodo. Setelah meninjau, Presiden menyampaikan harapannya agar jembatan di Teupin Mane segera dapat beroperasi, yang kemudian akan membuka jalan untuk pemulihan tiga jembatan lainnya menuju Bener Meriah dan Takengon.
"Ini kita lihat salah satu jembatan bailey yang mereka kerja terus, diharapkan satu minggu sudah bisa buka, dan dari sini bisa terus untuk membuka tiga jembatan lagi yang menuju Bener Meriah dan Takengon ke atas," kata Presiden Prabowo saat itu, setelah meninjau perakitan dan pemasangan jembatan bailey Teupin Mane, Bireuen, Aceh, Minggu 7 Desember 2025.
Dalam peninjauan tersebut, Presiden didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Seskab Teddy, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak yang ditunjuk sebagai Komandan Satgas Jembatan untuk Pemulihan Bencana Sumatera Menteri PU Dody Hanggodo, dan sejumlah menteri Kabinet lainnya. Pemulihan infrastruktur ini menjadi prioritas utama pemerintah untuk mengembalikan kehidupan normal warga yang terdampak.
Editor: Redaksi TVRINews
