Masalah Sampah di Tangsel: Menumpuk di Kolong Flyover hingga Keluhan Warga

kumparan.com
14 jam lalu
Cover Berita

Bau busuk langsung menusuk hidung ketika melintas di kolong Fly Over Ciputat, Tangerang Selatan. Itu akibat tumpukan sampah yang masih berada di lokasi saat kumparan datangi pada Sabtu (13/12) siang.

Sampah itu didominasi dengan plastik dan sisa-sisa makanan. Tinggi tumpukan sampah itu sekitar 1 meter yang be

Terlihat, di sisi kanan Jalan Ir H Juanda arah Pamulang, tumpukan sampah berbaris menutupi trotoar. Bahkan, sampah-sampah itu hampir memakan satu lajur jalan.

Tak terlihat adanya petugas yang berupaya membereskan sampah-sampah tersebut.

Sampah Sudah 4 Hari

Menurut warga sekitar, Eko, sampah itu sudah menumpuk sekitar 4 hari lalu. Eko mengaku sangat terganggu dengan bau sampah yang menusuk hidung.

Sementara, pedagang kopi di dekat lokasi, Elin, mengatakan sudah ada pihak berwenang yang mendatangi tumpukan sampah ini.

Dari sana, terungkap penyebab menumpuknya sampah. Katanya, tempat pembuangan sampah penuh.

Elin yang biasa menggelar lapak di kolong Fly Over Ciputat menyebut tumpukan sampah—yang menyebabkan bau tak sedap—mengganggu usahannya.

Elin kini hanya bisa berharap kepada pemangku kepentingan untuk bisa mengambil kebijakan terkait sampah ini. Sebab, masalah sampah ini tak hanya mengganggu usahanya, tapi juga soal kesehatan.

Sampai Kapan Sampah Menggunung di Ciputat? ini Kata Walkot Tangsel

Tumpukan sampah hingga menggunung terlihat di kolong flyover Ciputat, Tangsel. Sampah itu bahkan hingga memakan badan jalan dan menimbulkan bau menyengat.

Terkait kondisi itu Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie, mengungkapkan penutupan sementara TPA Cipeucang membuat sampah tidak bisa dibuang ke sana. Penutupan ini sudah berlangsung selama sepekan.

"TPA Cipeucang sedang dalam tahap perbaikan dan penataan konstruksi timbunan sampahnya, jadi beberapa hari belakangan sampah tidak bisa masuk terlebih dahulu," kata Benyamin saat dihubungi, Minggu (14/12).

Ia menambahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus melakukan percepatan penanganan di TPA Cipeucang agar operasional dapat kembali berjalan normal. Ditargetkan pengerjaannya akan selesai pada akhir bulan Desember 2025.

“Saat ini DLH sedang melakukan penanganan di TPA Cipeucang, bulan ini akan selesai perbaikannya, ” tambah Benyamin.

Sejumlah langkah telah dilakukan, di antaranya penataan terasering, pembangunan landfill, pembebasan lahan untuk pembangunan Material Recovery Facility (MRF), hingga persiapan pengolahan sampah menjadi energi listrik melalui program Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).

Sampah Menggunung di Kolong Flyover Ciputat Tangsel, Ditutup Terpal

Pantauan kumparan pada Minggu (14/12) tumpukan sampah itu ditutup menggunakan terpal.

Pemilik warung makan di seberang lokasi, Agus Warsojeniawan (57), mengatakan penutupan sampah baru dilakukan pada pagi hari oleh pihak kecamatan dan kelurahan. Namun, ia menyayangkan langkah tersebut tidak dibarengi dengan pengangkutan sampah.

“Ditutup saja, tapi sampahnya tidak diangkut,” ujar Agus saat ditemui di lokasi.

Ia mengaku sempat berbincang singkat dengan petugas yang menutup tumpukan sampah. Namun, informasi yang diterimanya hanya sebatas upaya mengurangi bau tidak sedap.

“Katanya cuma untuk mengurangi dampak bau,” katanya.

Sementara itu, Lurah Cipayung, Dini Nurlianti, menjelaskan penutupan dilakukan karena kolong flyover bukan merupakan lokasi resmi pembuangan sampah.

“Ini bukan tempat pembuangan sampah, ini jalanan. Sampahnya sudah makin melebar, bahkan tadi sempat menutup separuh jalan,” kata Dini.

Ia juga menegaskan, sampah yang menumpuk di kolong flyover bukan berasal dari warga Kelurahan Cipayung. Menurutnya, lokasi tersebut kerap dijadikan tempat pembuangan oleh warga dari wilayah lain.

“Yang buang ke sini itu dari mana-mana, datang naik motor dan langsung buang. Padahal ini bukan TPS,” ujarnya.

Melihat Gunungan Sampah di TPA Cipeucang

Sampah menumpuk hingga menggunung di TPA Cipeucang, Tangerang. Tumpukan sampai itu menuai protes dari warga setempat karena dinilai mengganggu dan rawan longsor.

Sementara, berdasarkan pantauan, beberapa alat berat mulai dioperasikan di puncak gunungan sampah. Alat berat itu mengeruk sedikit demi sedikit sampah dari puncak lalu dipindahkan menjauh dari pemukiman warga.

"Ini lagi (dibersihin)" kata salah seorang warga, Suriah (50), sambil menunjuk ke arah alat berat pada Minggu (14/12).

Suriah menambahkan, sampah mulai menggunung sekitar lima tahun lalu karena operator yang biasanya mengarahkan pembuangan sampah sulit dinasihati oleh warga.

"Tadinya mah diarah-arahin terus cuma operatornya pada (bandel). Sekarang mah ngeyel operatornya. Gak ada diarahin," keluh dia.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pesan Cinta Laura dalam Menjaga Kecantikan: Bukan Cuma Gaya Hidup Sehat
• 4 jam lalukumparan.com
thumb
Gus Yahya Tolak Hasil Rapat Pleno, Ingatkan Tertib Anggaran Dasar
• 12 jam lalumerahputih.com
thumb
Wagub Aceh Minta Bantuan Bencana Disalurkan: Jangan Ditahan di Gudang!
• 3 jam laludetik.com
thumb
Polres Priok Rakor Lintas Sektoral Cegah Kerawanan Kamtibmas-Macet Natal dan Tahun Baru
• 1 jam laludetik.com
thumb
Apindo Tolak Revisi Aturan Kawasan Berikat di Tengah Pasar Global yang Lesu
• 5 jam lalukatadata.co.id
Berhasil disimpan.