PEMERINTAH Indonesia menyampaikan duka atas insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Sydney, Australia, pada Minggu (14/15) yang menewaskan sejumlah orang dan menyebabkan puluhan lainnya luka-luka.
Dalam pernyataan resminya, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) menyampaikan duka cita mendalam kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkan. Pemerintah juga menyatakan solidaritas kepada Pemerintah dan rakyat Australia di tengah situasi sulit tersebut.
"Ungkapan belasungkawa kami yang mendalam kepada keluarga dan sahabat para korban, serta turut mendoakan para korban yang mengalami luka-luka," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri RI, Senin (15/12).
Berdasarkan keterangan resmi Premier New South Wales (NSW) dan Police NSW hingga pukul 22.00 waktu setempat (AEDT), insiden penembakan yang terjadi pada Minggu (14/12) malam itu mengakibatkan 16 orang meninggal dunia, termasuk pelaku.
Selain itu, sebanyak 40 orang dilaporkan mengalami luka-luka, di antaranya dua personel Police NSW.
Hingga saat ini, otoritas Australia masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap motif dan rangkaian kejadian, termasuk menelusuri kemungkinan adanya ancaman lanjutan pascainsiden.
Pemerintah Australia belum merilis informasi mengenai kewarganegaraan para korban, baik yang meninggal dunia maupun yang terluka. Kemenlu RI menyatakan belum ada konfirmasi resmi terkait adanya warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak dalam peristiwa tersebut.
"Kementerian Luar Negeri melalui KJRI Sydney mencermati serius insiden ini dan terus berkoordinasi erat dengan otoritas setempat untuk memantau perkembangan situasi," lanjut pernyataan tersebut.
KJRI Sydney juga mengimbau WNI yang berada di wilayah NSW untuk tetap waspada, menghindari lokasi kejadian, serta mematuhi arahan dari otoritas Australia. WNI yang membutuhkan bantuan atau memiliki informasi terkait diminta segera menghubungi Hotline KJRI Sydney di nomor +61 434 544 478. (H-4)




