Polri Serahkan Sertifikat Audit Sistem Pengamanan Objek Vital Nasional 2025

detik.com
13 jam lalu
Cover Berita
Jakarta -

Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri menyerahkan Sertifikat Audit Penerapan Sistem Pengamanan Objek Vital Nasional dan Objek Tertentu serta Hotel Tahun 2025. Penyerahan ini sebagai upaya Polri dalam memastikan sistem pengamanan pada objek vital nasional dan objek tertentu berjalan sesuai standar.

Berdasarkan keterangan yang diterima, acara berlangsung di Gedung Auditorium Lantai 3 PT PLN (Persero), Senin (15/12/2025). Sertifikat audit diberikan kepada sejumlah BUMN dan perusahaan yang dinilai telah memenuhi kriteria pengamanan.

Kabaharkam Polri Komjen Karyoto menjelaskan audit sistem pengamanan ini bertujuan untuk memberikan penilaian secara objektif dari pihak eksternal, bukan hanya mengandalkan evaluasi internal perusahaan.

"Pada hari ini secara simbolis kami menyerahkan sertifikat hasil audit sistem pengamanan kepada beberapa BUMN dan perusahaan-perusahaan yang sudah eksis secara nasional. Maksud dan tujuan audit ini adalah untuk memberikan penilaian dari luar, bukan hanya dari internal," ujar Komjen Karyoto.

Baca juga: Polda Riau Kerahkan Drone Cari Personel yang Hilang di Padang Panjang

Ia menegaskan Polri memiliki kewajiban melaksanakan audit sistem pengamanan guna membantu perusahaan mencapai standar pengamanan terbaik, khususnya bagi perusahaan yang masuk dalam kategori objek vital nasional.

"Audit ini bertujuan untuk ikut membantu sebuah perusahaan agar mendapatkan standar pengamanan yang benar-benar terbaik. Dari internal terkadang merasa sudah cukup dan sudah baik, padahal masih ada hal-hal yang perlu ditingkatkan," jelasnya.

Menurutnya, hasil audit akan menjadi dasar pemberian masukan terkait kekurangan sistem pengamanan, baik yang perlu diperbaiki maupun yang belum tersedia untuk segera diadakan. Hal tersebut dinilai penting guna menjamin keberlangsungan proses produksi dan bisnis perusahaan.

"Dengan pengamanan yang semakin baik, risiko dapat diminimalisasi dan dikurangi. Melalui identifikasi risiko, fase-fase antisipasi dapat dilakukan," ungkap Komjen Karyoto.

Ia juga berharap ke depan semakin banyak perusahaan, baik BUMN maupun non-BUMN, yang bersedia mengikuti audit dan memperoleh sertifikasi sistem pengamanan.

"Apabila seluruh sistem sudah disusun dengan baik dan mitigasi dilakukan secara optimal, saya yakin risiko terhadap bencana non-alam seperti kebakaran dan kerusakan lainnya dapat diperkecil," pungkasnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran perusahaan akan pentingnya sistem pengamanan terpadu guna menjaga stabilitas, keselamatan, dan keberlanjutan operasional objek vital nasional.

Baca juga: Analis Keamanan: Perpol 10/2025 Bentuk Penerjemahan Teknis Putusan MK




(lir/knv)

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Mandiri Looping for Life: Strategi Bank Mandiri Atasi 2,3 Juta Ton Limbah Tekstil Nasional
• 10 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Valbury Optimis IHSG Tumbuh Positif dan Indeks Global Naik di 2026
• 15 jam laluidxchannel.com
thumb
Atalia Gugat Cerai Ridwan Kamil
• 12 jam lalueranasional.com
thumb
Prabowo Perintahkan Pembangunan Hunian untuk Korban Banjir Sumatera Segera Diselesaikan
• 18 jam lalukompas.tv
thumb
Penembak di Pantai Bondi Pernah Diselidiki karena Diduga Terkait ISIS
• 11 jam laludetik.com
Berhasil disimpan.