Aspek kesehatan menjadi isu pascabencana alam. Peran tenaga medis penting untuk memastikan tidak ada warga terjangkit penyakit parah di tengah pengungsian.
Kesehatan masyarakat merupakan salah satu faktor yang tidak boleh diabaikan di tengah bencana alam yang melanda wilayah Sumatra. Para tenaga medis merupakan garda terdepan yang diminta memastikan korban tidak sakit, dan memperparah suasana pengungsian.
Salah satu dokter yakni Kapten CKM (Corps Kesehatan Militer) Kowad Ismayani Lubis, merupakan sakah satu tenaga medis yang ditugaskan mengurusi korban bencana di wilayah Sumatra Utara. Tugasnya bukan hanya menjaga kesehatan warga, namun juga memastikan nyawa mereka terjaga selama mengungsi.
Dokter Isma ditugaskan untuk siap siaga selama 24 jam dalam sehari, selama menjaga posko bencana alam di salah satu tenda pengungsian di wilayah Sumut. Tidak sedikit keadaan genting terjadi pada malam hari, yang membuat jatah tidurnya berkurang.
"Di posko ini bukan hanya 1x12 jam, tapi 1x24 jam teman-teman kita para medis yang lainnya silih berganti." kata Kapten CKM (Corps Kesehatan Militer) Kowad Ismayani Lubis, dikutip dari tayangan Breaking News, Metro TV, Senin, 15 Desember 2025.
Baca juga: Prabowo Gelar Sidang Kabinet Bahas Bencana Sumatra-Nataru
Dokter Isma mengatakan, penyakit para korban bencana sangat beragam, mulai dari penyakit bawaan, ISPA, sampai penyakit kulit, karena para korban bencana memaksakan beraktivitas dengan air kotor.
Tidak sedikit juga korban bencana tiba-tiba sakit karena merasa ketakutan, utamanya jika hujan turun membuat memori kelam meraka akan bencana alam tiba-tiba terputar.
Meski melihat pemandangan buruk setiap hari, Dokter Isma tetap semangat menolong para korban bencana di posko pengungsian. Salah satu penyemangatnya adalah harapan warga untuk bangkit dari keterpurukan.
Semangat para korban untuk bangkit, apalagi anak-anak seakan menjadi vitamin bagi Dokter Isma menjadi petugas pedis di lokasi bencana. Ia berharap bantuan dari pemerintah dan seluruh pihak terkait untuk memastikan kebutuhan kesehatan masyarakat terdampak bencana tidak dilupakan.


