Presiden Prabowo Subianto menegaskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam kondisi siap untuk digunakan menangani bencana banjir di Pulau Sumatera. Ia menyebut kesiapan anggaran tersebut merupakan hasil dari kebijakan efisiensi yang diterapkan sejak awal masa pemerintahannya.
“Anggaran APBN sudah kita siapkan karena memang uangnya ada. Uang itu ada karena pemerintah yang saya pimpin di awal masa pemerintahan menghemat ratusan triliun,” ujar Prabowo di Istana Negara, Senin, 15 Desember 2025.
Namun, Prabowo mengaku heran karena kebijakan efisiensi anggaran justru menuai kritik. Bahkan, ia menyebut ada pihak-pihak yang menyerang dan memakinya akibat langkah penghematan tersebut.
“Saya diserang, saya dimaki-maki, bahwa efisiensi ini salah. Baru ada di dunia ini ada demonstrasi menentang efisiensi,” kata Prabowo.
Presiden menegaskan kebijakan efisiensi anggaran memiliki dasar konstitusional yang kuat. Ia merujuk Pasal 33 ayat 4 Undang-Undang Dasar 1945 yang menekankan prinsip demokrasi ekonomi dengan asas kebersamaan, efisiensi, dan keadilan.
Baca Juga: Prabowo Tegaskan Indonesia Mampu Tangani Banjir Sumatera, Tak Perlu Bantuan Asing
Menurut Prabowo, penerapan efisiensi secara konsisten berdampak langsung pada pengurangan potensi korupsi dan kebocoran anggaran. Dengan langkah tersebut, negara kini memiliki ruang fiskal yang lebih kuat, bahkan hingga akhir tahun anggaran.
“Justru karena kita laksanakan efisiensi, kita kurangi semua kemungkinan korupsi dan kebocoran, kita punya uang sekarang,” tegasnya.
Prabowo menilai efisiensi merupakan kunci agar negara memiliki kekuatan dan kesiapan dalam menghadapi berbagai kebutuhan strategis, mulai dari pembiayaan program prioritas hingga penanganan situasi darurat.
“Dengan efisiensi kita punya kemampuan, kita punya kekuatan sekarang. Jadi, saudara-saudara, kita sudah siap,” pungkas Prabowo.



