Jakarta, VIVA – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait atau Ara melaporkan kepada Presiden RI Prabowo Subianto, sebanyak 139.485 rumah terdampak bencana banjir di wilayah Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Ara bahkan menyebut pihaknya telah mengirimkan Direktur Jenderal serta pejabat Eselon I ke lapangan untuk mendata dan melakukan koordinasi terkait penanganan dampak bencana.
"Kami sudah mengirim Dirjen kami, Eselon 1 kami di lapangan," ucap Ara dalam laporannya di Sidang Kabinet Paripurna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 15 Desember 2025.
Dia lantas mengungkap rumah yang terdampak di Aceh yaitu 100.569 unit. Rinciannya, 38.553 unit mengalami rusak ringan, 22.204 unit rusak sedang, 35.517 unit rusak berat, serta 4.295 unit dilaporkan hanyut.
Di Sumatera Utara, jumlah rumah terdampak bencana mencapai 29.766 unit, terdiri atas 19.936 unit rusak ringan, 4.304 unit rusak sedang, 4.351 unit rusak berat, dan 1.135 unit rumah hanyut.
Sementara di Sumatera Barat, tercatat 9.150 unit rumah terdampak, dengan rincian 5.634 unit rusak ringan, 1.174 unit rusak sedang, 1.577 unit rusak berat, serta 765 unit rumah hanyut.
"Jadi total yang ringan, sedang, rusak berat, dan hanyut, total 139.485. Data per hari Minggu, 14 Desember 2005, jam 5.00 sore," tutur Ara.
Ara menjelaskan, pihaknya telah melakukan langkah cepat dengan melaksanakan survei awal sebagai persiapan tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi. Meskipun saat ini, masih berada pada masa tanggap darurat.
Di Aceh, Kementerian PKP telah mensurvei 30 lokasi yang direkomendasikan untuk penanganan lebih lanjut.
"Jadi kami sudah melakukan survei dibantu teman-teman dari TNI, Polri, BNPB, Pemda. Sudah ada 30 lokasi yang kami survei. 30 lokasi di Aceh," imbuhnya.
Ara mengatakan lokasi tersebut tersebar di sejumlah daerah, antara lain Aceh Barat, Aceh Selatan, Aceh Tamiang, Aceh Utara, Bireuen, Nagan Raya, Pidie, Pidie Jaya, Langsa, Lhokseumawe, dan Kota Subulussalam.
Sementara itu, survei di Sumatera Utara dilakukan di wilayah Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan.
Di Sumatera Barat, survei mencakup delapan lokasi yang berada di Kota Padang, Tanah Datar, Padang Panjang, Kabupaten Agam, dan Pesisir Selatan.
Untuk penanganan ke depan, Menteri PKP menyebut pemerintah menyiapkan berbagai metode pembangunan rumah, termasuk rumah RISHA dan UMK-M.




