Penulis: Krisafika Taraisya Subagio
TVRINews, Jakarta
Bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Barat (Sumbar), Sumatera Utara (Sumut) berdampak signifikan terhadap dunia pendidikan.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mencatat sebanyak 3.274 satuan pendidikan terdampak di tiga provinsi tersebut.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti saat memberikan laporan kepada Presiden RI Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin, 15 Desember 2025.
Adapun Data yang disampaikan masih bersifat sementara dan terus diperbarui seiring proses pendataan di lapangan.
"Berdasarkan data sementara hingga 14 Desember 2025 pukul 17.00 WIB, jumlah sekolah yang terdampak di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat mencapai 3.274 satuan pendidikan," kata Abdul Mu’ti, dikutip dari Tayangan Live YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 15 Desember 2025.
Ia merinci, satuan pendidikan yang terdampak meliputi 767 PAUD, 1.343 SD, 621 SMP, 268 SMA, 136 SMK, 23 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), 30 Sekolah Luar Biasa (SLB), serta 86 Lembaga Kursus dan Pelatihan. Hingga kini, pemerintah masih melakukan pendataan lanjutan untuk memetakan tingkat kerusakan masing-masing sekolah.
Selain sekolah, banjir juga menyebabkan kerusakan pada sarana dan prasarana pendidikan. Tercatat sebanyak 6.431 ruang kelas mengalami kerusakan, serta 3.489 fasilitas penunjang lainnya seperti laboratorium, perpustakaan, UKS, tempat ibadah, dan perangkat pembelajaran digital yang terendam banjir. Tak hanya itu, 3.420 unit toilet sekolah dilaporkan rusak akibat bencana tersebut.
Dampak banjir turut dirasakan oleh peserta didik dan tenaga pendidik. Kemendikdasmen mencatat sebanyak 276.249 siswa dan 25.936 guru terdampak di tiga provinsi tersebut.
Meski demikian, pemerintah berupaya memastikan proses pembelajaran tetap berjalan. Sejumlah daerah telah mulai melaksanakan pembelajaran secara bertahap, baik secara penuh maupun sebagian, dengan menyesuaikan kondisi di lapangan.
Editor: Redaktur TVRINews





