Ukraina Mengamuk di Medan Perang: Ofensif Besar-Besaran Balikkan Keadaan, Tentara Rusia Dikepung

erabaru.net
3 jam lalu
Cover Berita

EtIndonesia. Pada Jumat (12 Desember), Ukraina melancarkan serangan balik besar-besaran dan berhasil merebut kembali sebagian wilayah Kupiansk, simpul strategis di wilayah Kharkiv, serta mengepung pasukan Rusia yang berada di sana.

 Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menilai bahwa kemenangan militer akan membantu meraih hasil di ranah diplomasi. Terkait rencana perdamaian, Presiden AS Donald Trump mengusulkan agar pasukan Ukraina menarik diri dari wilayah Donbas dan membentuk zona ekonomi bebas sebagai daerah penyangga, namun usulan ini ditolak oleh pihak Ukraina.

Serangan Balik Besar Ukraina: Kemenangan di Garis Depan, Wilayah Direbut Kembali, Pasukan Rusia Dikepung

Pada Jumat, kabar kemenangan datang dari garis depan Ukraina. Militer Ukraina menyatakan bahwa di wilayah timur laut Kharkiv, mereka mengerahkan sejumlah besar tank untuk melancarkan serangan balasan, berhasil merebut kembali beberapa distrik di bagian utara dan barat Kupiansk, serta mengepung pasukan Rusia yang ditempatkan di kawasan tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada hari yang sama secara langsung mengunjungi Kupiansk untuk menyemangati para prajurit.

 “Meraih hasil di garis depan sangatlah penting, agar Ukraina dapat memperoleh hasil di bidang diplomasi. Hari ini adalah hari setiap prajurit. Terima kasih, kawan-kawan. Kemuliaan bagi Ukraina!,” ujarnya. 

Sebagai simpul jalur kereta api yang penting, Kupiansk menguasai jalur logistik utama menuju garis depan Donbas, sehingga sejak lama menjadi sasaran strategis yang diincar pasukan Rusia. Sebelumnya, Rusia mengklaim telah merebut Kupiansk serta benteng timur Krasnoarmiysk (Pokrovsk), namun Kyiv membantah klaim tersebut dan menegaskan bahwa pertempuran masih berlangsung.

Para tentara Ukraina juga memperkuat posisi pertahanan di sekitar Krasnoarmiysk.

 “Daripada diperbudak, lebih baik bertempur dan meraih kebebasan,” ujar seorang tentara Ukraina bernama Bohdan. 

Trump Usulkan Penarikan Pasukan Ukraina dan Pembentukan Zona Ekonomi Bebas sebagai Penyangga, Kyiv Menolak

Saat ini, perundingan yang dipimpin Amerika Serikat untuk mengakhiri perang berada pada tahap krusial. Presiden Trump berharap rencana perdamaian Rusia–Ukraina dapat tercapai sebelum Natal dan menekan Ukraina agar menerima proposal AS. 

Zelenskyy mengungkapkan bahwa meskipun Amerika Serikat telah menawarkan paket jaminan keamanan yang ditingkatkan, perbedaan besar antara Washington dan Kyiv masih ada terkait isu wilayah.

Amerika Serikat mengusulkan agar Ukraina sepenuhnya menarik pasukannya dari wilayah Donbas di Ukraina timur, serta membentuk zona ekonomi bebas di wilayah yang ditinggalkan sebagai daerah penyangga, dengan ketentuan pasukan Rusia tidak boleh memasuki kawasan tersebut.

Namun, Zelenskyy menolak usulan itu dan tetap menegaskan gencatan senjata harus dilakukan berdasarkan garis pertempuran saat ini. Ia menilai bahwa jika Ukraina mundur, maka Rusia juga harus mundur dengan jarak yang sama. Ia juga mempertanyakan bagaimana zona ekonomi bebas tersebut akan dikelola dan bagaimana menjamin Rusia tidak akan kembali melakukan agresi di masa depan.

Saat ini, para pemimpin Inggris, Prancis, dan Jerman tengah berupaya mendorong pertemuan antara pejabat AS, Eropa, dan Ukraina di Paris pada Sabtu (13 Desember) guna melanjutkan pembahasan rencana perdamaian. Namun, Presiden Trump menyatakan sikap menunggu dan melihat.

 “Jika kami menilai peluang (mencapai kesepakatan gencatan senjata) cukup besar, kami akan menghadiri pertemuan hari Sabtu. Kami tidak ingin membuang terlalu banyak waktu. Kami merasa prospeknya tidak terlalu optimistis. Namun kami ingin masalah ini diselesaikan, kami ingin menyelamatkan nyawa,” kata Trump. 

Pada Jumat, Kremlin menyatakan bahwa gencatan senjata hanya dapat terwujud setelah pasukan Ukraina menarik diri dari wilayah Donbas, dan wilayah yang diserahkan harus diambil alih oleh Garda Nasional Rusia.

Uni Eropa Setujui Usulan Pembekuan Aset Rusia di Eropa Tanpa Batas Waktu

Selain itu, dalam hal pendanaan bagi Ukraina, Uni Eropa pada Jumat menyetujui sebuah proposal untuk membekukan aset bank sentral Rusia di Eropa tanpa batas waktu, tanpa perlu memperpanjangnya setiap enam bulan. 

Pengamat menilai bahwa jika proposal ini akhirnya disahkan dalam pertemuan para menteri keuangan, maka hambatan besar untuk menggunakan dana tersebut guna membantu Kyiv akan tersingkir. Namun, Hungaria dan Slovakia menyatakan penolakan terhadap usulan ini. (Hui)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
2 Motor Tabrakan di Mojokerto, 3 Orang Tewas 1 Luka Parah
• 13 jam lalurctiplus.com
thumb
AIYEP 2025, Kemenpora Mempertegas Komitmen Mendukung Pengembangan Pemuda
• 7 jam lalujpnn.com
thumb
Spesies Katak Baru Sumatra Diidentifikasi, Bukti Biodervisitas Indonesia Belum Sepenuhnya Terungkap
• 13 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Pasar Induk Kramat Jati Terbakar, Pemprov DKI Bakal Bentuk Tim Investigasi
• 16 jam laluidntimes.com
thumb
Terpopuler: Duet Raisa-Ayu Ting Ting di HUT Transmedia Vs Profil Istri Eks Menpora
• 20 jam laluinsertlive.com
Berhasil disimpan.