MANADO - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar sosialisasi pelaksanaan Sensus Ekonomi tahun 2026 (SE2026) untuk media di wilayah Sulut, Senin (15/2).
Kepala BPS Provinsi Sulut, Aidil Adha, menyebutkan jika SE2026 penting untuk diketahui banyak pihak, karena sensus ini akan memotret tren perekonomian terkini di Indonesia termasuk di wilayah Sulut.
Untuk itu, Aidil mengatakan jika peran media sangat besar untuk menyampaikan informasi tentang SE2026 ini ke masyarakat. Dia menyebut, keberhasilan SE2026 berasal dari kolaborasi termasuk bersama media.
Lebih lanjut, Aidil mengatakan jika dalam SE2026, data yang dihasilkan nantinya bisa digunakan oleh pemerintah, sektor swasta maupun masyarakat, yang tentunya bisa mendukung perencanaan dan keputusan strategis.
"SE2026 akan memotret tren perekonomian terkini yang nantinya bisa membantu pelaku usaha mengidentifikasi peluang dan tantangan bisnis ke depan,” ujar Aidil.
Sulut sendiri menurut Aidil, juga akan menjadi basis rebasing BPS, di mana akan diambil data terkait Produk Domestik Bruto (PDB) yang hasilnya akan lebih akurat, relevan, dan mencerminkan struktur perekonomian terkini.
Lebih lanjut, Aidil menyebut SE2026 juga akan memberikan insight analisis, yaitu terdiri dari tinjauan analisis, termasuk ekonomi lingkungan, ekonomi digital, dan ekonomi kreatif.
"Ada tiga indikator kesuksesan SE2026, yaitu Berkualitas, Bermakna dan Berdampak," katanya.
Dijelaskan, makna Berkualitas adalah dengan response rate tinggi, coverage lengkap, akurasi dan relevan yang akan menggambarkan kondisi ekonomi. Kemudian Bermakna artinya bisa bermanfaat bagi perencanaan dan evaluasi pembangunan, termasuk menjadi masukan untuk indikator yang bisa digunakan semua pihak.
"Adapun makna berdampak, SE2026 ini diharapkan meningkatkan perekonomian daerah karena kebijakan pembangunan didasarkan pada data akurat dan mutakhir serta kemajuan potensi ekonomi daerah yang dipetakan dari hasil SE2026," ujarnya kembali.
