Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang 2025 bakal menembus angka 5,2%, sesuai target yang telah ditetapkan. Itu berangkat dari keyakinan perekonomian di triwulan IV tahun ini bakal melaju hingga 5,4%.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan laporan kepada Presiden Prabowo Subianto dalam Rapat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12).
"Target (pertumbuhan ekonomi) 5,2% tahun ini insya Allah tercapai. Dan triwulan keempat juga insya Allah naiknya di atas 5,9%," tuturnya.
Keyakinan itu didorong oleh kinerja sejumlah indikator ekonomi makro yang dinilai positif. Data pemerintah menunjukkan, neraca perdagangan barang Indonesia masih mencatatkan surplus US$2,39 miliar. Itu diikuti dengan surplus neraca transaksi berjalan (current account deficit/CAD) sebesar US$4 miliar.
Selain itu, cadangan devisa Indonesia juga disebut masih relatif tinggi, yakni sebesar US$150 miliar. Kinerja lain yang mendasari optimisme pemerintah ialah penyaluran kredit yang masih tumbuh di angka 7,36%.
Airlangga menambahkan, sejumlah program yang digulirkan pada akhir tahun ini juga diharapkan mampu mengoptimalisasi dan mendung kinerja positif sejumlah indikator ekonomi tersebut.
Program-program yang diharapkan menjadi pendukung itu ialah berkaitan dengan konsumsi masyarakat. Pemerintah telah menggulirkan program Belanja Online dengan target transaksi Rp34 triliun.
Lalu program Belanja Di Indonesia Saja, seluruh pusat perbelanjaan menghujani diskon hingga 80% kepada masyarakat. Program tersebut ditargetkan mampu menembus nilai transaksi hingga Rp30 triliun. Kemudian program Every Purchase Is Cheap (Epic) di retail modern ditargetkan memiliki nilai transaksi hingga Rp56 triliun.
"Jadi total belanja di bulan Desember ini diperkirakan Rp110 triliun sampai dengan Rp120 triliun. Nah ini mudah-mudahan akan mendorong pertumbuhan dari segi konsumsi," kata Airlangga.
Selain dorongan dari sisi konsumsi, pemerintah juga mendorong sejumlah program pariwisata untuk mendongkrak mobilitas masyarakat di akhir tahun. Itu dilakukan dengan penyelenggaraan sejumlah kegiatan publik dan potongan tarif di semua lini angkutan massal.
Airlangga juga mengusulkan agar pemerintah memberlakukan sistem kerja dari mana pun (work from everywhere) pada 29-31 Desember 2025 agar mobilitas masyarakat meningkat.
"Libur anak-anak sekolah itu mulai tanggal 22 sampai dengan tanggal 3. Nah oleh karena itu kami usulkan, jumlah perjalanan selama libur pada waktu lebaran sampai dengan 104 juta perjalanan, dan Desember ini diperkirakan bisa di atas 100 juta," imbuh Airlangga.
"Karena itu, kami usulkan, karena ada tanggal 29, 30, dan 31 yang di antaranya juga di antara libur, kami usul untuk work from anywhere and everywhere. Karena keluarga enggak bergerak kalau orang tuanya enggak jalan," pungkasnya. (Mir/E-1)





