Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan awal pekan dengan pergerakan lesu. Pada Senin (15/12/2025), IHSG berakhir di level 8.649,66 atau turun 10,83 poin setara 0,13%, setelah bergerak fluktuatif sepanjang sesi di rentang 8.622,98 hingga 8.720,68, mengacu pada data RTI.
Meski indeks terkoreksi tipis, aktivitas di pasar saham menunjukkan dominasi penguatan. Tercatat sebanyak 340 saham menguat, 329 saham melemah, sementara 132 saham lainnya bergerak stagnan.
Dari sisi transaksi, IHSG mencatatkan volume perdagangan sebesar 58,18 miliar saham dengan frekuensi mencapai 3.595.145 kali. Nilai transaksi yang dibukukan pun terbilang besar, yakni Rp33,41 triliun.
Baca Juga: Bursa Asia Turun, Ditekan Isu Ekonomi China Hingga Saham Teknologi
Menariknya, investor asing masih membukukan aksi beli bersih di tengah pelemahan indeks. Secara keseluruhan, asing mencatatkan net buy sebesar Rp247,49 miliar di seluruh pasar. Pada pasar negosiasi dan pasar tunai tercatat beli bersih Rp525,62 miliar, sementara di pasar reguler justru terjadi net sell asing sebesar Rp278,13 miliar.
Saham PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) menjadi incaran utama investor asing dengan net buy mencapai Rp448,8 miliar.
Disusul PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar Rp211,79 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp190,71 miliar, PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) Rp138,32 miliar, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) Rp131,98 miliar, serta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Rp127,75 miliar.
Baca Juga: IHSG Hari Ini Ditutup Turun ke Level 8.649, Saham Happy Hapsoro Pimpin Top Losers
Sementara itu, tekanan jual asing paling besar terjadi pada saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dengan net sell mencapai Rp621,75 miliar.
Aksi jual bersih asing juga tercatat pada PT Darma Henwa Tbk (DEWA) Rp210,14 miliar, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) Rp119,34 miliar, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp106 miliar, serta PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) Rp105,38 miliar.




