BMKG Pasang Lebih dari 10.000 Detektor Pantau Gempa, Tsunami dan Cuaca di 191 Daerah

disway.id
9 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, DISWAY.ID -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memasang lebih dari 10.000 detektor untuk memantau cuaca, gempa bumi, dan potensi tsunami di seluruh Indonesia.

Ribuan alat ini dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) BMKG yang tersebar di 191 daerah.

Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, mengungkapkan, sepanjang 2025 tercatat lebih dari 40.000 gempa di Indonesia.

BACA JUGA:Pemerintah Kebut Bangun 2.600 Hunian untuk Korban Bencana di Pulau Sumatera, Biaya Non-APBN

BACA JUGA:Kepala SPPG Wajib Memantau Proses Memasak dan Distribusi MBG

Dari jumlah tersebut, 917 gempa dirasakan warga, dengan 24 di antaranya bersifat merusak.

“Alat-alat ini terpantau di stasiun-stasiun UPT BMKG di 191 daerah, memantau cuaca, gempa, dan tsunami secara real-time,” ujar Faisal dalam Sidang Kabinet bersama Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara, Senin, 15 Desember 2025.

Bertalian dengan itu, lanjut dia, BMKG juga memasang lightning detector atau alat pengamatan petir di 38 UPT. Alat ini memantau lokasi petir terjadi dan bagaimana intensitasnya.

Selanjutnya, Faisal menyatakan BMKG bakal mengembangkan prakiraan cuaca berbasis dampak atau Impact-Based Forecast (IBF). Dengan sistem ini, informasi prakiraan cuaca juga memperhitungkan potensi dampak yang akan terjadi akibat cuaca. 

“Kita bisa memprediksi petir akan terjadi di mana dan kapan akibat dari kondisi cuaca di sekitarnya,” ucapnya.

BACA JUGA:Bahlil: Kompensasi dan Subsidi Listrik untuk Masyarakat Capai Rp 210 Triliun

BACA JUGA:Pemerintah Pastikan Stok BBM dan LPG Aman di Wilayah Banjir Sumatera Jelang Nataru

Dikutip dari laman BMKG, dalam sistem IBF juga disajikan rekomendasi respons atau langkah yang harus dilakukan oleh stakeholders dan masyarakat terkait dampak dari dinamika cuaca.

Komponen penting dalam sistem IBF adalah risk (risiko), yang merupakan irisan antara hazard (bahaya), exposure (keterpaparan), dan vulnerability (kerentanan).

Prakiraan cuaca berbasis dampak ini bermanfaat untuk mengurangi dampak risiko bencana hidrometeorologi dalam perencanaan suatu kegiatan di semua sektor.

  • 1
  • 2
  • »

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Operasi Senyap AS Terbongkar: Machado Lolos, B-52 Terbang Rendah, Tekanan Multi-Front ke Beijing
• 7 jam laluerabaru.net
thumb
Airlangga Usul ke Prabowo, Pekerja WFA Tanggal 29-31 Desember 2025
• 11 jam laluviva.co.id
thumb
Tok! Raisa – Hamish Daud Resmi Cerai, Anak Diasuh Bersama
• 3 jam lalufajar.co.id
thumb
Toyota Veloz Hybrid Disambut Positif, Auto2000 Probolinggo Ungkap Minat Konsumen
• 1 jam lalukumparan.com
thumb
Resmi Cerai, Raisa dan Hamish Daud Sepakat Asuh Anak Bersama
• 7 jam lalugrid.id
Berhasil disimpan.