HARGA sejumlah komoditas pangan di Kota Cirebon alami kenaikan. Kenaikan harga pangan juga menyulitkan pedagang sayuran eceran.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Pasar Pagi, Kota Cirebon, komoditas seperti bawang merah, cabai rawit merah dan lainnya kini telah mengalami kenaikan. Seperti rawit hijau yang kini harganya sudah mencapai Rp 60 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp30 ribu hingga Rp35 ribu per kilogram, cabai rawit merah yang kini dijual Rp90 ribu hingga Rp100 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp40 ribu per kilogram.
Komoditas lainnya yang juga mengalami kenaikan yaitu cabai merah yang kini dijual Rp50 ribu per kilogram. "Untuk cabai merah naik Rp10 ribu. Sebelumnya hanya Rp40 ribu per kilogram," tutur Ilah, 48, seorang pedagang sayuran di pasar tersebut, Senin (15/12). Sedangkan untuk bawang merah kini dijual Rp50 ribu hingga Rp55 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp45 ribu per kilogram.
Selain cabai dan bawang merah, harga sejumlah sayuran pun kini mengalami kenaikan. Seperti wortel yang kini dijual Rp 20 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya harga wortel paling tinggi hanya Rp 12 ribu per kilogram. Harga caisim atau sayur sawi hijau juga mengalami kenaikan dari sebelumnya hanya Rp 8 ribu hingga Rp 9 ribu per kilogram kini menjadi Rp 16 ribu per kilogram.
"Kalau kata orang-orang di Pasar Jagasatru (pasar induk), kenaikan harga cabai, bawang merah, sayuran dan lainnya karena sekarang ini musim hujan," tutur Ilah. Musim hujan membuat sejumlah petani mengalami gagal panen dan cepat membusuk. "Memang benar, sekarang ini sayuran tidak bisa disimpan lama, cepat sekali busuknya," tutur Ilah.
Sementara itu kenaikan harga bahan pangan juga dikeluhkan oleh pedagang eceran yang berjualan dari rumah ke rumah. "Saya modalnya ga bisa nambah. Uangnya ya cuma segitu-gitunya," tutur Ida, seorang pedagang eceran yang berjualan dari rumah ke rumah di daerah Cangkring, Kota Cirebon.
Ida mengaku tetap mengalokasikan sebesar Rp 1,5 juta untuk modalnya berjualan. Hingga akhirnya komoditas yang ia beli untuk dijual kembali pun berkurang. Seperti bawang merah, biasanya Ida mengaku biasa membeli lebih dari 1 kilogram yang dikemas dalam plastik dengan berat 2 ons, kini ia hanya membeli pas 1 kilogram. "Jadi ya cuma 5 bungkus. Padahal sebelumnya bisa tujuh atau 8 bungkus," tuturnya.
Minimnya modal membuat Ida memilih untuk mengurangi produk pangan yang ia jual. Baginya yang terpenting ia tetap bisa berjualan dan modalnya pun bisa berputar. "Yang paling penting sih jangan pada ngutang. Tapi alhamdulillah sekarang langgan saya lebih banyak bayar tunai, " tutur Ida. (H-2)





