FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Salah satu tersangka dalam laporan Presiden ke-7 RI, Jokowi, di Polda Metro Jaya, M Rizal Fadillah, kembali blak-blakan usai pelaksanaan gelar perkara khusus dugaan ijazah palsu yang digelar pada Senin (15/12/2025) kemarin.
Rizal menyebut, penampilan ijazah SMA dan S1 Jokowi dalam forum gelar perkara tersebut terjadi setelah adanya tekanan dari para tersangka dan tim kuasa hukum, serta masukan dari pihak Ombudsman RI.
Ia menuturkan, tekanan itu disampaikan bersama Tim Anti Kriminalisasi Aktivis dan Akademisi yang dipimpin Ahmad Khozinudin dan Petrus Selestianus.
“Dengan keraguan dan rasa berat awalnya, akhirnya Kombes Iman Imanuddin menyetujui ijazah SMA dan S1 Jokowi ditunjukkan kepada peserta gelar,” ujar Rizal kepada fajar.co.id, Selasa (16/12/2025).
Rizal juga mengklaim pihak pelapor dan tim kuasa hukum Jokowi sempat menyatakan keberatan ketika ada sinyal penyidik akan membuka dokumen tersebut.
“Piihak Pelapor LP dan Kuasa Hukum Jokowi yang dipimpin Yakub Hasibuan tentu berkeberatan saat ada sinyal Direskrimum akan menyetujui pengunjukan atau pembukaan dokumen,” sebutnya.
Ia menuturkan, ijazah tersebut akhirnya diperlihatkan kepada peserta gelar perkara dengan dilengkapi dokumen penyitaan dan penetapan pengadilan.
“Akhirnya ijazah itupun diperlihatkan dengan dilengkapi bukti penyitaan tertanggal 23 Juli 2025 dan Penetapan Pengadilan Surakarta 24 Juli 2025. Kini jebol lagi benteng pertahanan Jokowi,” lanjut Rizal.
Lebih jauh, Rizal melontarkan pernyataan menohok terkait dampak hukum yang menurutnya akan dihadapi Jokowi ke depan.
“Pertahanan itu terus bobol dan akan sampai pada runtuh total. Jokowi akan kibarkan bendera putih menyerah lalu ditangkap dan diproses hukum,” tegas dia.
Bahkan, Rizal menyampaikan prediksi ekstrem terkait masa depan politik dan hukum Jokowi.
“Penjara menanti atau kematian mendekati. Nampaknya tahun 2026 akan menjadi tahun malapetaka bagi Jokowi dan keluarga,” katanya.
Tidak berhenti di situ, Rizal juga menyinggung sejumlah pihak akademik dan aparat penegak hukum yang menurutnya terlibat dalam apa yang ia klaim sebagai rangkaian penyesatan publik.
“Percaya diri dan jumawa saat Dekan Fakultas Kehutanan menunjukkan foto copy ijazah S-1 Jokowi,” terangnya.
Ia menuding adanya rekayasa desain dokumen yang menurutnya akan berjalan mulus dengan dukungan berbagai pihak.
“Desain yang diduga dimainkan mantan Rektor UGM Pratikno itu akan berjalan mulus. Lalu penayangan foto copy ijazah oleh teman-teman seangkatan, serta omon-omon berulang Rektor Ova Emilia,” Rizal membeberkan.
Rizal bilang, penayangan salinan dokumen oleh aparat penegak hukum sebagai puncak dari dugaan penipuan yang ia yakini.
“Tayangan foto copy dokumen serupa oleh Dirtipidum Bareskrim Mabes Polri menjadi puncak dari sukses penipuan,” kuncinya.
(Muhsin/fajar)




