BMKG Laporkan Tiga Siklon yang Mengepung Indonesia ke Hadapan Presiden Prabowo

narasi.tv
9 jam lalu
Cover Berita

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Teuku Faisal Fathani menginformasikan kepada Presiden Prabowo Subianto mengenai keberadaan tiga siklon yang kini mengepung Indonesia.

Laporan ini disampaikan dalam sebuah pertemuan di Istana Negara, Jakarta. Dalam pertemuan itu, Faisal menggarisbawahi pentingnya pemantauan bersama untuk menghadapi potensi cuaca ekstrem yang mungkin timbul akibat siklon-siklon ini.

"Saat ini, ada tiga sistem siklon yang mengepung Indonesia, Bapak Presiden," lapornya langsung di hadapan Presiden pada Senin (15/12/2025).

Faisal menekankan bahwa informasi dan koordinasi antar lembaga menjadi sangat penting untuk memastikan kesiapsiagaan menghadapi dampak yang mungkin ditimbulkan oleh ketiga sistem siklon tersebut. Kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana juga menjadi fokus dalam penjelasannya.

Detail mengenai Siklon Bakung

Siklon pertama yang disebutkan oleh Faisal adalah Siklon Bakung, yang saat ini terpantau berada di wilayah barat daya Lampung.

Meskipun siklon ini bergerak menjauhi Indonesia, Faisal melaporkan bahwa kekuatannya meningkat dari kategori satu menjadi kategori dua pada malam tanggal 14 Desember 2025.

Kenaikan kategori ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi dampak buruk terhadap cuaca, di mana BMKG memperkirakan bahwa siklon Bakung dapat mendekati wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.

Oleh karena itu, BMKG berkomitmen untuk terus memantau perkembangan kondisi siklon ini. Faisal berharap agar Siklon Bakung tidak memasuki wilayah Indonesia, sehingga tidak mempengaruhi curah hujan di berbagai daerah.

"Kami akan pantau terus dinamikanya, harapannya tidak masuk hingga mendekat lagi yang akan mempengaruhi curah hujan," ujar Faisal.

Baca Juga:Pemerintah Aceh Surati PBB Minta Keterlibatan UNDP dan UNICEF Dalam Penanganan Pemulihan Setelah Bencana

Bibit Siklon 93S dan 95S

Selain Siklon Bakung, Faisal juga melaporkan mengenai keberadaan dua bibit siklon lainnya, yaitu Bibit Siklon 93S dan Bibit Siklon 95S.

Bibit Siklon 93S terdeteksi di sekitar selatan Bali dan Nusa Tenggara, sedangkan Bibit Siklon 95S terpantau di selatan Papua. Keberadaan kedua bibit siklon ini dapat meningkatkan potensi hujan lebat hingga sangat lebat serta risiko gelombang tinggi di perairan sekitar wilayah Indonesia.

BMKG bekerja sama dengan berbagai instansi terkait, seperti BNPB, BPBD, dan Basarnas, untuk mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi ancaman cuaca ekstrem ini.

"Kami sudah menyampaikan, bekerja sama dengan BNPB, BPBD, serta Basarnas, untuk masyarakat tetap tenang selama kita dapat memantau kondisi dan selalu bersiap untuk curah hujan tinggi dan gelombang tinggi," jelasnya.

Selain itu, Faisal menegaskan pentingnya mendapatkan informasi yang akurat dan terkini untuk menjaga keselamatan masyarakat.

Baca Juga:Puncak Hujan Meteor Geminid Sebentar Lagi! Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

 


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Menaker: UMP 2026 Diumumkan Besok
• 22 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Laporan Penanganan Bencana Mentan, Satu-satunya yang Disambut Tepuk Tangan Presiden dan Kabinet
• 9 jam lalutvonenews.com
thumb
Inovasi Layanan Publik Digital Antarkan Menkomdigi Raih OPSI KIPP 2025
• 10 jam laludisway.id
thumb
Charles Honoris Desak Kemenkes Bentuk Tim Cepat Tangani Kesehatan Pengungsi Sumatra
• 6 jam lalujpnn.com
thumb
Kuasa Hukum Atalia Angkat Bicara soal Gugatan Cerai terhadap Ridwan Kamil
• 6 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.