Kemenbud Luncurkan 10 Jilid Buku Baru, Mulai Java Man hingga Era Reformasi

jpnn.com
7 jam lalu
Cover Berita

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) meluncurkan karya monumental: buku "Sejarah Indonesia: Dinamika Kebangsaan dalam Arus Global".

Peluncuran yang berlangsung pada Minggu (14/12) di Jakarta ini menandai capaian penting dalam penulisan sejarah nasional yang komprehensif.

BACA JUGA: Fadli Zon Ziarahi Makam Syekh Yusuf, Kemenbud Bakal Bangun Rumah Budaya di Cape Town

Buku ini disusun dalam sepuluh jilid utama, ditambah satu jilid faktaneka dan indeks, melibatkan 123 sejarawan terkemuka dari 34 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menjelaskan bahwa 10 jilid buku ini dirancang sebagai highlight perjalanan bangsa dalam bingkai dinamika global.

BACA JUGA: Kemenbud Siapkan SDM Unggul Dukung Visi Presiden Prabowo Menuju Indonesia Emas 2045

Dia menekankan bahwa karya ini adalah upaya merawat memori kolektif bangsa untuk kepentingan masa depan.

“Ini adalah highlight dari perjalanan bangsa, dari masa prasejarah sampai era Reformasi,” ujar Fadli Zon, Selasa (16/12).

BACA JUGA: Kemenbud & KSP Dorong Indonesia Jadi Destinasi Shooting Film Berskala Internasional

Kesepuluh jilid buku ini menyajikan sorotan utama sejarah Indonesia yang disusun secara kronologis dan tematik, masing-masing adalah Akar Peradaban Nusantara (Jilid 1) yang Membahas fondasi awal peradaban, termasuk dinamika prasejarah dan pembahasan kembalinya fosil Java Man (Homo erectus) ke Indonesia sebagai simbol kedaulatan budaya.?

Nusantara dalam Jaringan Global (Jilid 2 & 3) yang mengulas perjumpaan intensif Nusantara dengan India, Tiongkok, dan Persia yang membentuk jaringan perdagangan maritim, pertukaran budaya, dan fondasi pluralitas bangsa. Interaksi Awal dengan Barat (Jilid 4 & 5): Merekam persaingan kekuatan Eropa dan entitas lokal, hingga terbentuknya Negara Kolonial dan perubahan struktur sosial-politik.

Pergerakan Kebangsaan (Jilid 6 & 7) yang Menyoroti kesadaran kebangsaan, perjuangan menuju kemerdekaan, dan dinamika mempertahankan kemerdekaan (1945–1950). Konsolidasi Negara Bangsa (Jilid 8), mengupas masa 1950–1965, menyoroti upaya konsolidasi negara, konflik internal, dan peran Indonesia di panggung global.

Pembangunan dan Stabilitas (Jilid 9) yang mengulas periode Orde Baru (1967–1998), berfokus pada pembangunan dan stabilitas nasional, serta Reformasi dan Konsolidasi Demokrasi (Jilid 10) yang menyajikan dinamika Era Reformasi hingga era kontemporer (1998–2024).

Seluruh jilid buku ini disunting oleh para sejarawan senior dari berbagai perguruan tinggi, mulai dari Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Universitas Hasanuddin, Universitas Andalas, Universitas Diponegoro, hingga Universitas Islam Internasional Indonesia dan Masyarakat Sejarawan Indonesia. Keberagaman latar belakang editor dan penulis mencerminkan upaya menghadirkan perspektif yang inklusif dan kaya secara akademik.

Guru Besar Sejarah dan Kebudayaan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Amelia Fauzia menilai kehadiran buku ini sebagai capaian penting dalam penulisan sejarah nasional.

“Ini luar biasa dan bersifat historis. Kita sudah lama membutuhkan buku yang lebih komprehensif dengan data-data baru. Buku ini merupakan refleksi yang baik dan diharapkan bisa menjadi pedoman, terutama bagi mahasiswa,” ujarnya.

Menurut Amelia, tantangan ke depan adalah memastikan buku ini dapat diakses dan dimanfaatkan oleh generasi muda yang cara belajarnya semakin melampaui ruang kelas konvensional.

“Generasi Z banyak belajar sejarah dari luar teks, terutama melalui media digital. Ini tantangan besar sekaligus peluang bagi sejarah publik,” tambahnya.

Menbud Fadli Zon menegaskan bahwa penerbitan buku ini adalah bagian dari rangkaian menuju 80 tahun Indonesia merdeka dan akan dilanjutkan dengan penulisan sejarah tematik lainnya.

Ia juga memastikan bahwa buku ini didedikasikan murni untuk kepentingan bangsa, bukan kepentingan politik. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... UTIFEST Guncang GOR Soemantri, Hadirkan Puluhan Musikus Terbaik dari Timur Indonesia


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Mesyia Muhammad


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kawasan Rawan Banjir Bekasi Dipasangi Mesin Peringatan Banjir
• 9 jam laludetik.com
thumb
Saham KLBF Milik Siapa? Emiten Farmasi, Inilah Daftar Pengendali dan Pemiliknya
• 23 jam laluidxchannel.com
thumb
KPK Panggil Yaqut Cholil Qoumas Sebagai Saksi Kasus Kuota Haji
• 4 jam lalujpnn.com
thumb
Menkeu Pastikan Dana Pemulihan Bencana Tersedia, Siapkan Dana Rp 60 T Tahun Depan
• 9 jam lalukompas.com
thumb
Pertamina Bersihkan Puskesmas Rantau, Pulihkan Layanan Kesehatan Masyarakat Aceh Tamiang
• 22 jam lalurepublika.co.id
Berhasil disimpan.