Pemprov DKI Jakarta membuka peluang kemudahan akses kredit bagi pedagang Pasar Induk Kramat Jati yang terdampak kebakaran pada Senin (16/12) kemarin.
“Sengaja pada hari ini saya menghadirkan Bapak Dirut Bank DKI. Saya juga baru tahu ternyata perputaran per hari sampai dengan Rp 100 juta. Sehingga tadi para pedagang meminta diberikan kemudahan mengambil kredit dari Bank DKI,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat meninjau lokasi kebakaran di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (16/12).
Besaran kredit yang diminta, kata Pramono, mencapai Rp 500 juta. “Ketika saya tanya berapa yang akan diambil? Rp 500 juta. Jadi artinya memang Kramat Jati ini betul-betul menjadi sentral buahnya Jakarta,” sambung dia.
Menjawab pertanyaan wartawan mengenai kesiapan Bank DKI dalam memenuhi permintaan kredit pedagang, Pramono menyatakan keyakinannya bahwa pengajuan tersebut akan dipenuhi.
“Bank DKI kalau ada yang minta kredit, apalagi kredit dengan omzet Rp 100 juta dan di Kramat Jati, saya yakin pasti akan dipenuhi. Karena apa? Ini pasti klien yang loyal. Apalagi kalau lihat wajah-wajah para pedagangnya ini pedagang sungguhan gitu ya,” tuturnya.
Selain akses kredit, Pemprov DKI juga memastikan para pedagang tetap dapat berjualan melalui penyediaan lokasi sementara selama proses renovasi pasar ditargetkan rampung dalam 5 hari.
“Agar para pedagang segera bisa berjualan, maka ditempatkan di tempat yang kurang lebih hanya berjarak 100 meter dari tempat ini,” ucap Pramono.
“Untuk berikutnya akan ditangani oleh asuransi untuk renovasinya. Diperkirakan paling lama 5 hari sudah selesai sehingga para pedagang tetap bisa berdagang dalam rangka menyambut Natal dan tahun baru,” tambahnya.
Direktur Utama Pasar Jaya, Agus Himawan Widiyanto, menambahkan bahwa asuransi yang dimiliki pasar tersebut mencakup perlindungan terhadap bangunan yang terbakar.
“Untuk asuransinya ini adalah untuk cover bangunan saja,” kata Agus.




