Sebuah jukung nelayan terbalik dihantam ombak di Perairan Nusa Dua, Bali, pada Senin (15/12) sekitar pukul 18.00 WITA.
Hal ini mengakibatkan sebanyak lima nelayan yang berada di atas jukung akhirnya terjatuh hingga terombang-ambing di tengah laut selama kurang lebih 3 jam.
"Informasi jukung terbalik kami terima 30 menit setelah kejadian dari nelayan setempat," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, Selasa (16/12).
Sidakarya mengatakan, tim penyelamat sempat kesulitan melakukan pertolongan karena hujan, angin kencang, dan kondisi gelombang laut tinggi pada malam itu.
Sidakarya menginstruksikan agar seluruh Tim mengutamakan keselamatan personel sembari tetap memantau kondisi jukung dari kejauhan.
Sehingga, Tim penyelamat baru berhasil menolong seluruh nelayan pada pukul 21.00 WITA.
"Evakuasi malam hari di tengah lautan dengan keadaan menantang bahaya terpaksa dilakukan, demi memperjuangkan peluang korban bisa ditemukan selamat," katanya.
Adapun para nelayan bernama I Wayan Rawan Atmaja (65 tahun), I Made Sudarna (43 tahun), Saiful (35 tahun), Mangku Desel (50 tahun), dan Agung Adi atau Jelih (28 tahun).
Sidakarya mengingatkan masyarakat dan nelayan memperhatikan keselamatan diri saat beraktivitas di kawasan laut di tengah musim hujan. Dia mengimbau para nelayan memperhatikan kondisi jukung, kondisi cuaca dari BMKG sebelum berangkat melaut.
"Pemerintah melalui BMKG telah memberikan peringatan agar masyarakat menghindari aktivitas di lautan, mengingat masih adanya bibit siklon 93S. Di mana kondisi ini memberikan dampak cuaca buruk, termasuk di seputaran wilayah Bali dan lautan sekitarnya," katanya.





