FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Menteri Kehutanan Raja Juli Anroni menyebut sembilan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Sulawesi Selatan (Sulsel) rawan banjir. DAS rawan banjir tersebut melewati 456 desa yang tersebar di 24 kabupaten dan kota.
Meski yang tercatat hanya sembilan rawan banjir. Dia mengungkapkan, Sulsel memiliki 1.058 DAS yang mesti dijaga.
Hal tersebut disampaikan saat bertemu dengan 2.255 kepala desa se-Sulsel di Gowa. Berlangsung Sabtu (13/12).
“Perlindungan DAS ini penting dan tidak terpisahkan dari pengelolaan hutan,” kata Raja.
Dia mengatakan sebagian besar wilayah Indonesia sedang musim penghujan. Karenanya, Raja meminta aparatur hingga tingkat desa untuk menjaga kondisi DAS, khususnya DAS yang memiliki risiko memicu banjir.
Kondisi DAS, khususnya yang berada di kawasan hutan, menurutnya harus dijaga. Agar tidak membawa bencana, seperti yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara, maupun Sumatra Barat.
“Ketidakseimbangan salah satu unsur akan membawa petaka tidak hanya bagi alam, tetapi juga bagi kehidupan manusia yang menjadi bagian esensial dari sistem itu sendiri,” ucapnya.
Menurutnya, menjaga hutan tidak sekadar menjaga hutan itu sendiri. Tapi manjaga kehidupan.
“Kita tidak sekadar mengelola hutan. Kita menjaga kehidupan dari air yang mengalir, tanah yang menyuburkan padi, sampai udara yang sehat di ladang dan rumah kita,” jelasnya.
“Bersama-sama, kita adalah penjaga bumi dan pembawa harapan bagi generasi yang akan datang,” tambahnya.
(Arya/Fajar)


