Saham Prajogo Telat Panas di Desember, Mana yang Masih Menarik?

idxchannel.com
8 jam lalu
Cover Berita

Saham-saham milik Prajogo Pangestu cenderung bergerak kurang bertenaga hingga pertengahan Desember ini.

Saham Prajogo Telat Panas di Desember, Mana yang Masih Menarik? (Foto: Prajogo Pangestu)

IDXChannel – Saham-saham milik Prajogo Pangestu cenderung bergerak kurang bertenaga hingga pertengahan Desember ini, di saat saham konglomerat lain, terutama Grup Bakrie, mencatatkan lonjakan tajam.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (16/12/2025) pukul 10.45 WIB, saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) terkoreksi 1,57 persen dalam sepekan ke level Rp9.425 per saham. Secara bulanan, saham ini turun 3,33 persen.

Baca Juga:
Menakar Peluang Saham Bank Besar di Pengujung Tahun

Sementara itu, saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) hanya menguat 2,00 persen dalam sepekan menjadi Rp3.570 per saham. Namun, dalam sebulan terakhir, BRPT justru melemah 5,56 persen.

Kinerja serupa juga terlihat pada saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) yang naik terbatas 1,43 persen dalam sebulan. Anak usahanya, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), bahkan hanya mencatatkan kenaikan tipis 1,10 persen pada periode yang sama.

Baca Juga:
Gunung Raja Paksi (GGRP) Resmi Ubah Status Jadi Perusahaan PMA

Di sisi lain, performa yang relatif lebih baik ditunjukkan oleh saham PT Petrosea Tbk (PTRO) yang melesat 16,62 persen dalam sebulan terakhir. Saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) juga mencatatkan kenaikan 8,84 persen pada periode yang sama.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai pergerakan saham-saham milik Prajogo Pangestu masih berada dalam fase yang wajar setelah reli kuat sebelumnya.

Baca Juga:
Jelang Tutup Tahun, Sektor Keuangan Dominasi Pipeline Pasar Modal BEI

“Jika kita melihat kenaikan saham-saham Prajogo Pangestu, maka sebenarnya kenaikannya sudah luar biasa,” ujar Michael, Selasa (16/12/2025).

Ia menambahkan, kondisi tersebut membuat pergerakan harga pada Desember cenderung lebih terbatas. Menurutnya, fase istirahat pasar tidak bisa dihindari setelah lonjakan signifikan.

“Sehingga pada bulan Desember ini, jika terjadi rest atau sideways merupakan hal yang lumrah,” katanya.

Dari sisi teknikal, Michael menilai masih ada sejumlah saham Prajogo Pangestu yang tetap menarik untuk dicermati oleh investor. “Saham-saham Prajogo Pangestu yang menarik adalah BRPT, PTRO, serta CDIA,” ujarnya.

Kabar teranyar, PTRO mendirikan anak usaha baru bernama PT Kinarya Medika Selaras. Perusahaan ini akan bergerak di bidang layanan dan aktivitas kesehatan manusia serta sosial, termasuk aktivitas profesional, ilmiah, teknis, dan perdagangan eceran.

Manajemen PTRO menjelaskan, pendirian entitas tersebut bertujuan memperkuat dukungan operasional perseroan. Langkah ini juga sejalan dengan strategi pengembangan usaha serta upaya diversifikasi bisnis Petrosea ke sektor pendukung di luar kegiatan inti.

Petrosea kian agresif memperluas pasar dan memperkuat bisnis rekayasa konstruksi.

Dalam riset Henan Putihrai Sekuritas (HP Sekuritas) bertanggal 3 Desember 2025, analis menyoroti langkah strategis PTRO mengakuisisi 60 persen saham Scan-Bilt Pte Ltd (SBPL) pada November 2025, senilai SGD10,3 juta atau sekitar USD8,03 juta.

SBPL, yang bergerak di konstruksi multidisiplin dan infrastruktur energi, dinilai mampu memperkuat kapabilitas EPC (Engineering, Procurement, and Construction) Petrosea.

Aksi ini dinilai membuka peluang sinergi penjualan lintas klien, meningkatkan eksposur ke proyek bernilai tinggi, sekaligus menjadi pintu ekspansi ke pasar Asia-Pasifik dan Oseania.

Prospek bisnis EPC dan EPCI (Engineering, Procurement, Construction, and Installation) diperkirakan makin besar setelah Petrosea memperoleh kontrak senilai USD9,5 juta dari Petronas Carigali North Madura II Ltd. pada awal November 2025.

Dengan leverage mendekati batas internal 3,0 kali, HP Sekuritas menilai opsi pendanaan ekuitas menjadi langkah realistis untuk menjaga kesehatan neraca sekaligus membuka ruang pertumbuhan baru. Aksi ini dinilai dapat mempercepat skala EPCI tanpa ketergantungan tambahan pada utang.

Sementara, CDIA melalui entitas logistiknya, PT Chandra Shipping International (CSI), bakal meluncurkan kapal logistik kimia cair terbaru bernama Novah dengan kapasitas 9.000 Deadweight Tonnage (DWT). Kapal tersebut akan mulai beroperasi pada Maret 2026 untuk melayani rute domestik dan internasional.

"Dengan kemampuan beroperasi lintas wilayah, kehadiran kapal Novah meningkatkan fleksibilitas serta kapasitas logistik CDI Group dalam mendukung kebutuhan industri kimia yang terus berkembang," kata Head of Corporate Communcations CDI Group, Chrysanthi Tarigan melalui keterangan resmi, Rabu (10/12/2025).

Dalam proses pembangunan kapal ini, CDI Group bermitra dengan Usuki Shipyard, galangan kapal terkemuka dari Jepang yang menyediakan teknologi terbaru untuk memastikan efisiensi operasional. Kerja sama tersebut menjadi langkah strategis menghadirkan armada modern dan andal untuk distribusi kimia cair. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Mengapa China Menyembunyikan Kejatuhan Sektor Properti?
• 1 jam laludetik.com
thumb
Kondisikan Pemenang Lelang Proyek, Pejabat DJKA Medan Diduga Terima Suap Rp12 Miliar
• 7 jam laluidxchannel.com
thumb
ANTAM Gencarkan Eksplorasi Tambang Emas Pongkor untuk Jaga Keberlanjutan Operasi Pasca-2030
• 15 jam lalupantau.com
thumb
Lindungi Konsumen, Belasan Ribu Busi Palsu NGK Dihancurkan
• 2 jam lalumedcom.id
thumb
Tampang Resbob Setiba di Bandara Soetta, Digelandang Polda Jabar Usai Hina Suku Sunda!
• 22 jam laludisway.id
Berhasil disimpan.