VinFast Mulai Rakit Lokal di Subang, Target TKDN 80 Persen di 2030

kumparan.com
14 jam lalu
Cover Berita

Aktivitas bisnis VinFast di Indonesia menemui babak baru, mobil listrik lansiran jenama Vietnam ini mulai dibuat lokal di pabrik mereka di Subang, Jawa Barat. Adanya fasilitas ini diharapkan berkontribusi pada tingkat komponen dalam negeri atau TKDN.

CEO VinFast Asia, Pham Sanh Chau mengatakan pihaknya telah menggelontorkan dana investasi sebesar USD 1 miliar atau sekitar Rp 16 triliun. Sebagai awal, sebanyak USD 300 juta atau sekitar Rp 4,8 triliun terealisasi sebagai fasilitas pabrik.

"Alasan kami memutuskan membangun pabrik di sini karena kami sudah berkomitmen dengan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan TKDN hingga 40 persen pada 2026. Dua tahun berikutnya menjadi 60 persen," ujar Chau di Subang, Senin (15/12/2025).

Lebih lanjut, perusahaan berencana akan semakin meningkatkan nilai TKDN menjadi 60 persen pada tahun 2029 dan 80 persen mulai tahun 2030. Selain itu, pabrikan dikatakan secara aktif turut membangun ekosistem pendukung di sekitar kawasan Subang.

"Nilai 40 persen didapatkan dari hasil kerja sama dengan pemasok baterai Gotion Indonesia untuk kendaraan VinFast. Hanya dari suplai mereka, kami bisa memperoleh nilai lokalisasi hingga 40 persen karena komponen baterai biasanya berperan 30-40 persen," imbuh Chau.

Chau bilang, beroperasinya pabrik VinFast di Tanah Air dapat membantu menekan biaya produksi lebih rendah lagi. Apalagi salah satu komponen penting pada mobil listrik murni dan dinilai masih mahal seperti baterainya sudah dibuat di dalam negeri.

Chief Executive Officer (CEO) VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto menambahkan, pabrik VinFast sejatinya merupakan fasilitas yang akan terus tumbuh. Sehingga masih ada beberapa tahap pembangunan yang membuat kapasitas produksi bisa dimaksimalkan.

"Pabrik ini selesai pembangunannya dalam waktu 17 bulan. Pabrik ini berdiri di atas lahan seluas 171 hektare. Tapi saat ini belum semuanya dikembangkan. Pengembangan akan secara bertahap, terdiri dari beberapa fase,” kata Kariyanto dijumpai pada kesempatan sama.

Pada tahap awal, pabrik ini punya kapasitas produksi per tahun di angka 50 ribu unit dengan melibatkan 900 tenaga kerja. Adapun investasi di fase pertama telah mencapai USD 300 juta atau setara Rp 4,8 triliun.

Kapasitas dan jumlah tenaga kerja di pabrik VinFast diproyeksikan akan terus meningkat hingga mencapai 350 ribu unit per tahun dengan total investasi USD 1 miliar atau sekitar Rp 16 triliun. Kemudian, apabila seluruhnya rampung, pabrik ini mampu menyerap hingga 15 ribu tenaga kerja.

"Tentu kami akan menyesuaikan tingkat kebutuhan dari pabrik itu sendiri. Jika seluruh fase telah dikembangkan, untuk produksi kendaraan roda empat itu bisa meningkat kapasitasnya dari 50 ribu unit menjadi 350 ribu unit per tahun," terangnya.

Tak tanggung-tanggung, seluruh model VinFast yang sudah dipasarkan akan segera memasuki lini produksi lokal. Mulai dari VinFast VF3, VF5, VF6, dan VF7, hingga MPV 7-seater terbarunya VinFast Limo Green.

***

Laporan: Laras Kiranasari


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Indonesia Tambah 9 Medali Emas Hari Ini, Nyaman di Posisi Kedua Klasemen Medali Sementara
• 5 jam lalufajar.co.id
thumb
Potensi Santa Rally Memudar, Harga Bitcoin Anjlok ke US$85.000
• 1 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
DPRD Bali Dukung Raperda Pengendalian Alih Fungsi Lahan
• 12 jam lalutvonenews.com
thumb
Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI Sumardji: Berkaitan dengan Manajer Timnas ke depan Dicarikan Sosok yang Paling Tepat
• 2 jam lalutvonenews.com
thumb
5 Tips Melewati Banjir dengan Aman Pakai Motor Listrik
• 10 jam lalumedcom.id
Berhasil disimpan.