Emiten pertambangan grup Mining Industry Indonesia (MIND ID), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam tengah menyiapkan sejumlah manuver untuk pengembangan bisnis organik maupun anorganik.
Direktur Pengembangan Usaha Aneka Tambang, I Dewa Wirantaya, mengatakan Antam terus meningkatkan eksplorasi secara organik di Tambang Emas Pongkor, Jawa Barat. Langkah ini dilakukan untuk memastikan umur tambang Pongkor masih dapat diperpanjang setelah 2030.
Apalagi ia menyebut saat ini tim ANTM tengah melakukan evaluasi eksplorasi secara agresif demi memastikan keberlanjutan pengelolaan Tambang Pongkor. Adapun sisa cadangan emas di tambang bawah tanah Pongkor kini sekitar 5 ton dan telah memasuki fase pascatambang.
“Kami lagi tingkatkan eksplorasi di Pongkor untuk memastikan bahwasannya setelah 2030, pasca 2030, Pongkor masih bisa diperpanjang,” kata Dewa dalam konferensi pers RUPSLB Antam di Jakarta, Senin (15/12).
Selain itu ia juga menyebut, dari sisi anorganik Antam mengungkap sinyal aksi untuk merger dan akuisisi (M&A). Selain itu, ANTM juga melakukan eksplorasi emas baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Dewa mengatakan ANTM tengah membidik lokasi dan mengikuti lelang internasional, termasuk di kawasan Timur Tengah serta Kazakhstan. Sementara di dalam negeri, perseroan juga agresif untuk mengupayakan eksplorasi di Tanah Air untuk mencari cadangan emas.
"Kami sudah melirik beberapa lokasiuntuk ikut lelang internasional seperti di daerah Timur Tengah, di daerah Middle East Timur Tengah, maupun di daerah Kazakhstan, dan sebagainya,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Antam juga mempertimbangkan peluang akuisisi melalui perusahaan afiliasinya. Dewa menyebut salah satunya yakni dengan cara menaikan kepemilikan minoritas dalam skema joint venture, dengan peluang kenaikan kepemilikan saham agar dapat dikonsolidasikan.
“Kami sudah melirik memetakan beberapa potensi-potensi perusahaan yang kita minority di joint venture untuk kami naikkan saham kami sehingga bisa menjadi konsolidasi dari tempat kami,” ucapnya.
Adapun Tambang Pongkor saat ini menyimpan cadangan (reserves) mencapai sekitar 166 ribu ounce atau setara 5,16 ton emas. Adapun total sumber daya (resources) yang masih berpotensi ditambang mencapai 649 ribu ounce, atau kurang lebih 20,19 ton emas.
CSR & External Relations Bureau Head Antam UBP Emas Arif Rahman Saleh menjelaskan, Antam juga terus melakukan eksplorasi untuk memastikan keberlanjutan operasi di Pongkor, selain tetap melakukan aktivitas penambangan. Saat ini, cadangan yang telah tervalidasi diperkirakan dapat mendukung operasi hingga sekitar empat tahun ke depan, sesuai izin yang berlaku. “
Angka itu adalah cadangan yang sudah terdata dan bisa dipastikan. Namun eksplorasi terus berjalan, jadi tidak menutup kemungkinan umur tambang akan bertambah,” kata Arif di Sentul, Bogor ketika ditemui beberapa pekan lalu.
Ia menjelaskan, terdapat sejumlah faktor yang dapat memperpanjang masa umur tambang. Pertama, pergerakan harga emas yang menjadi salah satu penentunya. Ia menyebut material dengan kadar rendah yang saat ini belum ekonomis berpotensi menjadi layak ditambang jika harga emas terus meningkat.
Kedua, perkembangan teknologi berperan penting. Inovasi di bidang penambangan dan pengolahan dapat meningkatkan efisiensi. Hal ini membuat material berkadar rendah tetap dapat diproses secara ekonomis.
Arif mengatakan, ore yang untuk saat ini dikategorikan sebagai waste tetap disimpan dengan baik. Menurutnya material tersebut suatu saat akan menjadi ekonomis. “Jadi ada berbagai aspek yang bisa mempengaruhi umur tambang, mungkin saja kalau di seluruh dunia tidak ada cadangan emas, itu (ore yang dikategorikan waste) menjadi ekonomis,” ucap Arif.


