Empat Sentra Pelayanan Pangan Gizi (SPPG) atau dapur yang melayani Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung (Babel), menghabiskan hampir 7 ton daging ayam setiap bulannya. Kebutuhan besar ini diprediksi akan semakin meningkat seiring bertambahnya jumlah dapur.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pangan dan Pertanian (Dinpanpertan) Kabupaten Bangka, Krisnaningsih, menjelaskan, kebutuhan 7 ton per bulan itu berasal dari empat SPPG yang telah didata: Pemali (2,4 ton/bulan), Parit Padang (1,5 ton/bulan), Parit Pekir (1,7 ton/bulan), dan Air Anyut (1,2 ton/bulan).
"Setiap minggu ada tiga menu andalan program MBG di Kabupaten Bangka, yakni telur ayam, daging ayam, dan daging sapi. Daging sapi dua kali seminggu, daging ayam dua kali, satu kalinya telur," ungkap Krisnaningsih, Selasa (16/12).
Kabupaten Bangka berencana menambah jumlah SPPG menjadi 32 unit ke depannya. Kebutuhan yang besar ini menimbulkan dinamika pada ketersediaan dan harga pasokan, meskipun secara teoritis Kabupaten Bangka merupakan daerah surplus ayam potong.
Data Dinpanpertan menunjukkan, produksi ayam pedaging di Bangka mencapai 1.209.700 ekor per siklus 55 hari, atau setara 8.027.569 ekor per tahun. Sementara jumlah pemotongan ayam di kabupaten tersebut hanya 1.455.605 ekor per tahun.
Namun, kehadiran program MBG yang baru tetap memberikan pengaruh terhadap harga lokal. Hal ini disebabkan sebagian besar dari 57 peternak ayam di Bangka juga memasok ke daerah lain seperti Bangka Tengah dan Pangkalpinang.
"Ketika permintaannya banyak dan pasokan berkurang, maka otomatis harga pasti naik sesuai hukum pasar," jelasnya, menyoroti tantangan menjaga stabilitas harga di tengah peningkatan permintaan program pemerintah. (RF/P-5)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5443575/original/009477700_1765700471-ciro_alves.jpeg)