Dudy Purwagandhi Menteri Perhubungan (Menhub) menargetkan transportasi di Indonesia zero Over Dimension Over Loading (ODOL) pada tahun 2027 mendatang.
“Apa yang kita lakukan hari ini merupakan salah satu kegiatan atau langkah dari sebuah perjalanan yang akan kita capai pada tahun 2027 untuk mencapai zero ODOL,” katanya dalam sosialisasi dan normalisasi kendaraan ODOL di Sidoarjo, pada Selasa (16/12/2025).
Zero ODOL, kata dia, bertujuan untuk menghilangkan praktik transportasi logistik kelebihan muatan dan modifikasi dimensi yang tidak sesuai dengan standar.
“Mengapa harus zero odol? Tentunya teman-teman sudah mengetahui, kita berharap bahwa kita memiliki sebuah sistem transportasi yang berkeselamatan dan juga berkeadilan,” ujarnya.
Untuk mewujudkan target tersebut, Menhub melangsungkan sosialisasi kepada para sopir truk di Jawa Timur. Pihaknya menyampaikan pentingnya muatan transportasi sesuai standar untuk keselamatan bersama.
“Harapan kami bahwa apa yang menjadi komitmen kita bersama untuk melaksanakan zero ODOL dengan apa yang kita lakukan hari ini bisa tercapai,” ucapnya.
Sementara itu, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim mengatakan bahwa Zero ODOL menjadi langkah penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengutamakan keselamatan semua pengguna jalan.
“Karena pasti kalau over dimension, overload, ini potensial untuk mengganggu dari kualitas jalan yang mestinya bisa tahan sekian puluh tahun, lalu bisa mengalami kerusakan dengan percepatan tertentu,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa transportasi dengan muatan overload bisa mengganggu proses distribusi, apalagi saat ini juga sudah ada Koperasi Merah Putih yang butuh suplai barang-barang pokok seperti beras hingga barang lain seperti LPG dan lain sebagainya.
“Nah ini semua akan menjadi bagian penting bagi komitmen kita bersama untuk bisa mewujudkan Zero Odol di 2027,” tuturnya.
Khofifah berharap, hasil sosialisasi Zero ODOL tersebut bisa dijalankan dengan baik oleh para sopir kendaraan di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jatim.
“Mudah-mudahan semua bisa mengikuti proses ini dengan seksama dan komitmen yang tinggi untuk bisa dijalankan bersama,” pungkasnya.(ris/lta/faz)



