Probolinggo, tvOnenews.com – Pemerintah berencana membuka secara fungsional Jalan Tol Probowangi (Probolinggo–Banyuwangi) pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026. Diketahui, progres pembangunan ruas Gending–Paiton baru mencapai sekitar 80–90 persen.
Tol Probowangi yang juga dikenal sebagai Tol Prosiwangi (Probolinggo–Situbondo–Banyuwangi) ini akan dibuka secara terbatas mulai 20 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026, atau sekitar 15 hari. Namun, kebijakan ini memunculkan perhatian publik terkait kesiapan infrastruktur, aspek keselamatan, serta kejelasan pengelolaan operasional jalan tol tersebut.
Manajer Sumber Daya Manusia dan Umum (SDMU) PT Jasa Marga Probolinggo–Banyuwangi, Hima Jaya, membenarkan rencana pembukaan tersebut.
“Tol Prosiwangi dibuka dari 20 Desember 2025 sampai 4 Januari 2026,” ujar Hima Jaya, Selasa (16/12/2025).
Kebijakan pembukaan tol fungsional ini juga sejalan dengan rencana Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang menambah sembilan ruas tol fungsional dan operasional selama periode Nataru.
Tol Probowangi akan dioperasikan secara terbatas pada pukul 07.00 hingga 17.00 WIB. Pengecualian berlaku untuk Jalan Tol Sigli–Banda Aceh Seksi 1 (Padang Tiji–Seulimeum) yang telah lebih dahulu beroperasi fungsional sejak 6 Desember 2025.
Meski demikian, pembukaan tol dalam kondisi belum sepenuhnya rampung menimbulkan sejumlah pertanyaan, terutama terkait standar keselamatan, kelayakan teknis, serta kesiapan sarana pendukung seperti rambu, penerangan, dan sistem pengamanan lalu lintas.
Proyek Tol Probowangi sendiri memiliki panjang total 172,46 kilometer dan diklaim sebagai salah satu proyek strategis nasional untuk meningkatkan konektivitas di Jawa Timur. Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, sebelumnya menyatakan bahwa tol ini akan menjadi penggerak utama efisiensi transportasi dan pertumbuhan ekonomi kawasan Tapal Kuda hingga Banyuwangi.
Secara hitungan teknis, waktu tempuh Probolinggo–Besuki yang sebelumnya mencapai 1 jam 15 menit diproyeksikan terpangkas menjadi sekitar 30 menit dengan kecepatan rata-rata 80–100 km/jam. Sementara itu, perjalanan Probolinggo–Banyuwangi yang biasanya memakan waktu hingga 5 jam melalui jalur arteri diklaim dapat ditempuh hanya dalam 2 jam.
Informasi ini disampaikan melalui akun Instagram resmi Kementerian PU dengan tujuan mengurai kemacetan dan meningkatkan kelancaran mobilitas masyarakat. (msn/gol)




