Aktivitas manufaktur Jepang masih berada di zona kontraksi pada Desember 2025, meski laju pelemahannya tercatat lebih lambat dibandingkan bulan sebelumnya.
IDXChannel - Aktivitas manufaktur Jepang masih berada di zona kontraksi pada Desember 2025, meski laju pelemahannya tercatat lebih lambat dibandingkan bulan sebelumnya.
Kondisi ini terjadi di tengah melemahnya sektor jasa yang turut membebani perekonomian Jepang menjelang akhir tahun.
Dilansir dari CNA, Selasa (16/12/2025), Indeks Manajer Pembelian Manufaktur (PMI) Jepang dari S&P Global naik menjadi 49,7 pada Desember dari 48,7 pada November.
Meski meningkat, angka tersebut masih berada di bawah ambang batas 50 yang menandakan kontraksi, dan menjadi bulan keenam berturut-turut sektor manufaktur Jepang berada di zona negatif.
“Produksi dan penjualan manufaktur terus melemah, meskipun laju penurunan permintaan barang menjadi yang paling lambat dalam satu setengah tahun terakhir,” ujarnya Annabel Fiddes, Associate Director Ekonomi S&P Global Market Intelligence.
Sementara itu, PMI sektor jasa Jepang turun tipis menjadi 52,5 pada Desember dari 53,2 pada November. PMI komposit yang menggabungkan manufaktur dan jasa juga melemah ke level 51,5 dari 52,0 pada bulan sebelumnya.
Survei tersebut menunjukkan lapangan kerja secara keseluruhan masih meningkat dengan laju tercepat sejak Mei 2024, disertai ekspansi aktivitas bisnis yang tercatat paling cepat dalam dua setengah tahun. (Reporter: Nasywa Salsabila)
(Wahyu Dwi Anggoro)
