Fadli Zon Dorong Cagar Budaya Jadi Ekosistem Budaya dan Ekonomi Berkelanjutan

tvrinews.com
11 jam lalu
Cover Berita

Penulis: Lidya Thalia.S

TVRINews, Jakarta

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa penetapan cagar budaya peringkat nasional harus diikuti dengan pemanfaatan dan pengembangan yang berkelanjutan serta memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Pernyataan ini disampaikannya dalam acara Apresiasi Cagar Budaya Nasional 2025 di Graha Utama, Senayan, Jakarta, Selasa, 16 Desember 2025.

Menurut Fadli Zon, cagar budaya tidak boleh berhenti hanya sebagai status administratif, tetapi harus menjadi bagian dari ekosistem budaya yang hidup dan produktif. Pengelolaan yang tepat, katanya, dapat mendorong pertumbuhan wisata budaya, ekonomi kreatif, sekaligus memperkuat identitas budaya masyarakat setempat.

“Arahnya adalah membangun ekosistem cagar budaya yang berkelanjutan, sehingga ada kesinambungan dan manfaat nyata bagi masyarakat di sekitar situs,” kata Fadli Zon.

Ia menjelaskan, pemanfaatan cagar budaya dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan, seperti pengembangan kawasan wisata budaya, ziarah sejarah, hingga penguatan nilai kekayaan intelektual (intellectual property). Dengan konsep ini, masyarakat di sekitar situs diharapkan turut terlibat dalam menjaga, merawat, dan melestarikan cagar budaya.

Fadli Zon juga menekankan pentingnya keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian. Ia mendorong penguatan kapasitas daerah, termasuk pembentukan dan peningkatan kualitas Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) di tingkat kabupaten dan kota. Kementerian Kebudayaan telah menyiapkan fasilitasi pelatihan serta sertifikasi bagi calon TACB melalui Lembaga Sertifikasi Profesi di lingkungan kementerian.

Selain itu, Kementerian Kebudayaan tengah melakukan penataan dan penelitian bertahap di sejumlah situs cagar budaya strategis, salah satunya Situs Gunung Padang. Penataan difokuskan pada pengamanan kawasan, pencegahan longsor, dan kebersihan lingkungan, sambil menunggu hasil kajian ilmiah yang komprehensif.

Fadli Zon juga menyampaikan bahwa sejumlah cagar budaya dan museum di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terdampak bencana alam. Berdasarkan pendataan sementara, sekitar 70 situs dan museum tercatat mengalami kerusakan ringan hingga berat.

“Kami telah menyiapkan dukungan anggaran untuk perbaikan dan pembersihan cagar budaya serta museum yang terdampak, setelah penanganan tanggap darurat kemanusiaan selesai,” ungkapnya.

Dengan penguatan pemanfaatan dan pengembangan cagar budaya secara berkelanjutan, Kementerian Kebudayaan berharap warisan budaya nasional tidak hanya terlindungi, tetapi juga memberikan nilai tambah sosial, budaya, dan ekonomi bagi masyarakat.

Editor: Redaksi TVRINews

Komentar
1000 Karakter tersisa
Kirim
Komentar

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Lirik Lagu Feliz Navidad - Jose Feliciano
• 19 jam laluinsertlive.com
thumb
Kejagung Rilis Daftar Lengkap Pelaku Pembalakan Liar Penyebab Bencana Sumatera
• 14 jam lalutvonenews.com
thumb
58 Layanan Masyarakat Diusulkan Dicoret dari Keterlibatan Polri, Ada Pembuatan SIM Hingga SKCK
• 8 jam lalusuara.com
thumb
BMKG Waspadai Bibit Siklon 95S, 93S, Siklon Bakung saat Libur Nataru, Apa Itu?
• 15 jam lalukatadata.co.id
thumb
Inara Rusli Foto Mesra dengan Insanul Fahmi, Laporannya Diduga Gimmick
• 13 jam lalucumicumi.com
Berhasil disimpan.