Penulis: Ady Mata Ratu
TVRINews, NTT
Pengerjaan Saluran Irigasi Mena di Desa Kumusu Oekolo, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, yang telah berlangsung selama dua bulan, kini mencapai 80 persen. Pembangunan proyek strategis ini diharapkan segera memberikan manfaat nyata bagi petani, terutama dalam mendukung musim tanam mendatang.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Irigasi I Satker PJPA NTT, Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT II), Yan Tampani, menjelaskan bahwa sebagian besar pekerjaan utama telah selesai, dan saat ini hanya tersisa beberapa item yang masih dalam tahap penyelesaian.
“Pekerjaan utama sudah selesai. Saat ini tinggal beberapa item yang sedang dikerjakan. Kami pastikan proyek ini akan memasuki tahap PHO pada Desember 2025,” ujar Yan Tampani.
Ia mengakui bahwa proyek sempat mengalami keterlambatan, namun kinerja kontraktor, PT Modern, dinilai baik sehingga progres pekerjaan hampir rampung. “Memang sempat terjadi keterlambatan, tetapi kami mengapresiasi kerja PT Modern yang terus memacu pekerjaan. Saya yakin proyek ini bisa selesai tepat waktu sesuai kontrak, yaitu 31 Desember 2025,” tegasnya.
Saluran Irigasi Mena yang bersumber dari Bendung Mena dirancang untuk mengairi areal pertanian seluas 645 hektare, dengan potensi lahan fungsional yang dapat langsung diairi mencapai 400 hektare. Dengan capaian saat ini, para petani di sekitar lokasi proyek sudah bersiap memanfaatkan irigasi untuk musim tanam.
“Dengan progres 80 persen, petani di sekitar lokasi sudah bisa mulai bersiap memanfaatkan irigasi ini. Dampaknya tentu sangat besar bagi peningkatan produktivitas pertanian,” tambah Yan.
Pengawas Lapangan, Bernadus Benu, juga menyatakan optimisme bahwa penyelesaian proyek akan berjalan sesuai target apabila kondisi cuaca mendukung. “Kalau cuaca aman, kami optimistis pekerjaan bisa selesai tepat waktu. Target kami tetap 31 Desember 2025 sesuai kontrak,” ujarnya.
Penyelesaian Saluran Irigasi Mena diharapkan menjadi solusi jangka panjang bagi kebutuhan air pertanian di wilayah tersebut serta memperkuat ketahanan pangan masyarakat setempat.
Editor: Redaksi TVRINews





