Puluhan Tahun Dorong Jerigen, Warga Kalukubodoa Akhirnya Rasakan Air Bersih

celebesmedia.id
11 jam lalu
Cover Berita

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Selama lebih dari dua dekade, air bersih bukanlah hal yang mudah bagi warga Kelurahan Kalukubodoa, Kecamatan Tallo, Makassar Utara.

Di kawasan padat penduduk yang berada di sekitar pelabuhan dan jalan tol itu, air menjadi barang paling mahal sekaligus paling melelahkan untuk didapatkan.

Setiap hari, bahkan sebelum matahari terbit, warga RT 11 RW 5 sudah bersiap. Usai salat Subuh, gerobak kayu dikeluarkan dari kolong rumah. Puluhan jerigen kosong disusun rapi, lalu didorong menyusuri jalan becek dan bergelombang sejauh satu hingga dua kilometer menuju rumah penjual air.

Rutinitas itu berlangsung tanpa henti. Demi mandi, memasak, dan minum, setiap keluarga harus membeli lima sampai sepuluh jerigen air per hari dengan harga Rp1.000 per jerigen.

Yuli (21), warga yang lahir dan besar di Kalukubodoa, tumbuh bersama cerita tentang sulitnya air bersih. Baginya, mengangkat jerigen adalah bagian dari kehidupan sehari-hari.

“Saya sudah tinggal di sini 20 tahunan, sejak kecil, lahir di sini,” ujar Yuli kepada Celebesmedia.id, Selasa (16/12).

“Sehari-hari akses air bersih kami di sini angkat jerigen, belinya Rp1.000 per jerigen, diangkut pakai gerobak. Setiap hari kadang butuh lima-10 jerigen, apalagi ada anak kecil, anak kecil kan suka main-main air.”

Musim kemarau menjadi masa paling berat. Antrean panjang tak jarang berakhir sia-sia.

“Pernah tidak dapat air juga walaupun sudah antri, apalagi musim kemarau, airnya kadang-kadangan,” kenang Yuli.

Cerita serupa disampaikan Mawar (31). Ia menyebut kondisi warga Kalukubodoa seperti “setengah mati” hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar. Di rumahnya yang dihuni lima orang, 10 jerigen air habis dalam sehari.

“Airnya memang susah mengalir. Di sini sumur bor juga tidak ada. Jaraknya 1-2 kiloan, karena di luar jalanan, di jalan poros. Ambilnya di rumah warga yang jalan airnya, sudah dilakukan puluhan tahun,” tutur Mawar.

Hujan pun menjadi harapan. Setiap tetes air dari langit adalah berkah. Ember, jerigen, dan wadah plastik disusun di bawah atap rumah. Air hujan ditampung untuk mandi, mencuci, bahkan memasak.

“Kadang kita menadah air hujan, kalau hujan ya syukur. Ditadah, dimandi, dimasak. Tapi kalau tidak setengah mati, terus jauhnya jalan dorong gerobak di pinggir jalan,” ungkap Mawar.

Harapan yang lama tertunda itu kini mulai menemukan ujungnya. Program pemasangan jaringan PDAM gratis dari Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham akhirnya menjangkau Kalukubodoa.

Antusiasme warga terlihat jelas. Mereka berbondong-bondong mengurus persyaratan seperti KTP, KK, Surat Keterangan Miskin, dan surat domisili ke kantor kelurahan.

“Kalau menanti, lama menantinya, ini sudah berapa tahun kan, selalu mau air, baru mau ada air bersih. Bersedia kok bayar bulanan,” kata Yuli penuh harap.

Kepala Hubungan Langganan PDAM Makassar Wilayah Pelayanan I, Rosmarini, menjelaskan bahwa wilayah ini sebelumnya masuk kategori TDA (Tidak Dapat Air) dan telah melalui proses rehabilitasi.

“Kunjungan ini dalam rangka pemasangan gratis yang diberikan oleh program Bapak Wali Kota yang sementara ini sedang kami laksanakan. Untuk hari ini ada pemasangan 10 Sambungan Langgan (SL) di rumah warga,” jelas Rosmarini.

Total target pemasangan di wilayah tersebut mencapai 100 sambungan.

Program ini diperuntukkan bagi warga berpenghasilan di bawah UMR dengan daya listrik 450 hingga 900 kWh.

Bagi warga Kalukubodoa, air yang mengalir dari keran bukan sekadar fasilitas, melainkan akhir dari perjuangan panjang.

“Kuharapkan mudah-mudahan air terus mengalir di sini. Terima kasih bayak buat bantuannya Wali Kota, terima kasih yang sebesar-besarnya karena sudah mengalirkan air di Galangan Kapal,” tutup Yuli, dengan mata berbinar.

Program prioritas MULIA (Munafri - Aliyah)  berupa sambungan air PDAM gratis menjadikan harapan warga Kalukubodoa akan air bersih bukan lagi sekadar mimpi. Sebuah harapan yang akhirnya menemukan jalannya.

Hingga penghujung 2025 ini sudah ada beberapa wilayah di Makassar yang awalnya sulit mendapatkan air bersih, kini sudah telah teraliri air PDAM diantaranya di Jalan Titang, Kelurahan Barana (Veteran Utara), di lingkungan Hayo Pattunuang, Kelurahan Bitoa, Jalan Galangan Permandian I, Kelurahan Buloa, Kecamatan Tallo dan beberapa wilayah lainnya di bagian Utara Makassar yang sudah lama mengalami krisis air bersih.

Laporan: Rifki


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Davina Karamoy Dituding Jadi Perusak Rumah Tangga Orang, Ibunda: Kayak Gak Ada Laki-laki Lain Saja!
• 22 jam laluviva.co.id
thumb
KPK Panggil Lagi Eks Menag Yaqut di Kasus Korupsi Kuota Haji
• 17 jam lalurepublika.co.id
thumb
How Indonesia Expands Fuel Logistics to Speed Up Sumatra Disaster Recovery
• 13 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Ternyata Segini Biaya Denada Operasi Payudara di Thailand
• 1 jam laluinsertlive.com
thumb
Menu MBG di SMPN 1 Tamansari Variatif, Masukan Siswa Disampaikan ke SPPG
• 11 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.