DALAM upaya meningkatkan literasi akademik dan keterampilan menulis, tim pengabdian masyarakat (Abdimas) Prodi Digital Public Relations, Telkom University menggelar Abdimas. Kegiatn melibatkan mahasiswa berbagai program studi di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Yapata Al-Jawami, Cileunyi, Kabupaten Bandung, akhir pekan lalu.
Kegiatan ini bertujuan membekali mahasiswa dengan kemampuan menulis yang sistematis, kritis, serta komunikatif, baik dalam konteks akademik maupun populer. Pelatihan menghadirkan dua narasumber kompeten di bidang kepenulisan dan publikasi, yakni Dr H Muhammad Sufyan Abd, Ketum Tim Abdimas sekaligus praktisi media dan penulis artikel popular Drs. Hadi Purnama, yang juga akademisi dan penulis jurnal ilmiah.
Menurut Sufyan, teknik menulis populer diterapkan agar gagasan ilmiah dapat diterima masyarakat luas, tak hanya mereka yang kuliahan.
“Menulis populer menuntut kepekaan terhadap isu, kekuatan sudut pandang, serta bahasa yang ringan namun tetap bernas,” jelasnya.
Dia membagikan pengalaman praktisnya dengan menyoroti kesalahan umum penulis pemula. Selain itu juga strategi agar tulisan layak dimuat di media massa.
“Tulisan yang baik adalah tulisan yang jelas, bersifat reaktif, dan memiliki nilai bagi pembaca,” tuturnya.
Pahami metodologi
Sementara itu, Hadi Purnama dalam pemaparannya menekankan pentingnya pemahaman metodologi dan etika akademik dalam penulisan karya ilmiah.
“Karya ilmiah bukan sekadar memenuhi tugas akademik, tetapi juga menjadi sarana kontribusi keilmuan yang harus disusun secara objektif, sistematis, dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya.
Selain penyampaian materi, pelatihan ini juga dilengkapi dengan sesi diskusi interaktif agar peserta mampu meningkatkan kepercayaan diri dalam menghasilkan karya tulis yang berkualitas dan berpeluang dipublikasikan.
Kegiatan dibuka oleh Asep Sungkawa, SH, MH, selaku Bagian Kemahasiswaan STAI Yapata Al-Jawami. Pada kesempatan itu, Slamet Parsono yang juga dosen Prodi Digital Public Relations Telkom University dipercaya sebagai moderator.
“Pelatihan ini sangat penting bagi mahasiswa untuk semakin aktif menulis, sehingga berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan maupun wacana publik. Pelatihan juga bisa memperkuat budaya literasi di lingkungan perguruan tinggi,” pungkas Asep





/https%3A%2F%2Fcdn-dam.kompas.id%2Fimages%2F2025%2F12%2F16%2Ff6683023de689da880d71a79763a2415-1000951454.jpg)