Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso memastikan pasokan dan harga pangan jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) terkendali. Ia memastikan sejauh ini tak ada kenaikan pangan.
“Tadi kan sudah saya sampaikan, jadi apa namanya, pada dasarnya pasokan, terus harga juga terkendali ya, tidak ada kenaikan signifikan. Rata-rata masih ada yang di atas HET dikit, ada yang di bawah, tap pada prinsipnya harga terkendali,” kata Budi ditemui di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat pada Selasa (16/12).
Pantauan di Pasar Palmerah pada Selasa (16/12), sebagian besar harga pangan tercatat mengalami penurunan dibandingkan beberapa hari sebelumnya. Meski demikian, harga komoditas tersebut masih berada di atas Harga Acuan Penjualan (HAP) yang tercantum di laman Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Telur ayam dijual dengan harga Rp 32.000 per kilogram. Angka ini naik sekitar Rp 3.000 dibandingkan harga beberapa hari lalu. Padahal, berdasarkan data Bapanas per pukul 11.11 WIB, HAP telur berada di level Rp 30.000 per kg.
MinyaKita dipatok Rp 19.000 per liter, lebih tinggi dibandingkan harga normal yang berkisar Rp 17.000 hingga Rp 18.000. Sementara itu, HAP MinyaKita menurut Bapanas berada di kisaran Rp 15.700.
Bergeser ke area penjualan sayur-mayur, mayoritas harga pangan di lapak milik Winda juga tercatat mengalami kenaikan. Harga bawang merah dijual Rp 45.000 per kg, turun dari sebelumnya yang sempat menyentuh Rp 60.000 per kg. Sementara itu, HAP bawang merah berada di kisaran Rp 36.500 hingga Rp 41.500 per kg, dengan bawang putih tercatat Rp 38.000.
Untuk komoditas cabai, cabai rawit di lapak Winda dijual Rp 80.000 per kg, meningkat dari harga normal Rp 60.000 per kg. Berdasarkan HAP Bapanas, cabai rawit seharusnya berada di kisaran Rp 40.000 hingga Rp 57.000. Sementara cabai merah besar dibanderol Rp 70.000 per kg, turun dari harga sebelumnya yang sempat mencapai Rp 100.000 per kg.
Sementara itu, di Pasar Mencos, Jakarta Selatan, harga telur terpantau tidak jauh berbeda dengan Pasar Palmerah. Di lapak milik Eril, telur dijual Rp 32.000 per kg atau lebih tinggi Rp 2.000 dibandingkan HAP Bapanas yang berada di Rp 30.000 per kg.
Di lapak bawang dan cabai milik Mario, harga sejumlah komoditas tercatat melonjak tajam. Bawang merah dijual Rp 100.000 per kg, jauh melampaui HAP Bapanas yang berada di kisaran Rp 36.500 hingga Rp 41.500 per kg.
Untuk bawang putih, harga dipatok Rp 50.000 per kg, sedikit di atas HAP Bapanas yang berkisar Rp 38.000 hingga Rp 40.000 per kg. Sementara itu, harga cabai rawit, cabai merah keriting, dan cabai merah besar disamakan di level Rp 100.000 per kg, seluruhnya berada di atas HAP Bapanas yang berada di kisaran Rp 40.000 hingga Rp 57.000 per kg.
Tak Impor Beras Industri Tahun DepanDalam kesempatan sama, Deputi Distribusi Pangan Kemenko Pangan, Tatang Yuliono juga memastikan Indonesia tak akan impor beras industri lagi di tahun depan. Hal ini karena kebutuhan beras tersebut sudah bisa dipenuhi dari dalam negeri.
“Jadi ada beberapa terkait beras, terutama untuk usulan untuk beras untuk kebutuhan industri, karena kita sanggup memenuhi, sehingga usulan yang dari teman-teman di industrian, sementara kita tidak berikan dulu, kita semuanya bisa swasembada,” ujarnya.
Pada tahun depan, tadinya terdapat usulan impor beras industri sebesar 380.952 ton. Namun, usulan tersebut ditolak.
“Jadi ada usulan untuk beras industri besar 380.952 ton kemudian kita tidak berikan untuk importasinya, kita akan penuhi dari dalam negeri. Mungkin itu saja ya, satu hal terkait dengan beras,” kata Tatang.





